Simple Plan – Self-Titled

Artist : Simple Plan
Album title : Self-Titled
Genre : Pop-Punk/Alternative Rock/Emo
Released : Febuari 2007
Label : Lava Records

Track listing :
1. “When I’m Gone”
2. “Take My Hand”
3. “The End”
4. “Your Love Is A Lie”
5. “Save You”
6. “Generation”
7. “Time To Say Goodbye”
8. “I Can Wait Forever”
9. “Holding On”
10. “No Love”
11. “What If”

Rilisnya album ini menambah lagi sebuah mainstream Pop-Punk di pasaran, ya uda pasaran, makin pasaran deh. Quick glance, Simple Plan sudah semakin dewasa dalam membuat musik apabila dilihat dari segi instrumen, mereka sudah menambahkan unsur elektronik di beberapa lagu mereka dalam album ini, namun dalam segi song-writing, mereka masih belum berkembang, umumnya lirik mereka isinya hanya tentang cinta, putus asa, dan anything yang so emo. Come on emos, slit stop slitting your wrist and read the review!

Makanan pembuka adalah “When I’m Gone”. Opening lagu ini ada unsur elektronik yang ga pernah sebelumnya terdengar atau kasarnya “bukan Simple Plan banget deh!”, namun gw hargai usaha mereka, dan hasilnya lumayan bagus meskipun sebenarnya aneh, tapi mungkin lama-lama gw terbiasa dengan backing elektronik yang diberikan. Namun diluar segi instrumen, vokalnya cukup bagus, meski anehnya lagu yang temanya kekecewaan tapi dinyanyikan dengan semangat.

Selesai dengan “When I’m Gone”, gw masuk ke heavy opening dari “Take My Hand”, awalnya uda ada guitarwork dan drums, lalu disusul dengan gang-style shouting “Hey, hey”, lalu saat gitar mulai berhenti, vokal dan bass mulai masuk. Tempo lagu serta vokal ini lebih cepat dan aggresif dibanding track sebelumnya, cukup membangkitkan semangat dan untungnya kali ini lebih cocok dengan lirik yang memang isinya mengajak/persuasif.

“The End” terdengar aneh seperti electropunk awalnya, namun Simple Plan tidak sekreatif itu, ujung-ujungnya Pop-Punk lagi, cuma beda instrumen aja, gw cepat lupakan lagu ini dan masuk ke “Your Love Is A Lie” yang notabene salah satu single mereka di album ini karena single biasa lagu outstanding dalam suatu album, yep lalu dimulai dengan emo style singing yang memelas beserta gitar akustiknya, lalu perlahan saat lirik mulai menceritakan permasalahan dalam lagu ini, gitar elektronik dimainkan dan lalu sampai ke chorus dan instrumen komplit dimainkan, nothing special but very catchy. Serta “Generation” menunjukkan juga kalau mereka sekarang sudah bisa main-main dengan berbagai macam alat elektronik untuk membumbui lagu mereka, meski gw bilang hasilnya retarded tapi jangan khawatir, karena kebanyakan waktu instrumen konvensional masih dipakai, dan electronic backing retardation cuma terdengar saat vokal absen atau opening.

You want piano? You got piano. You want emo? You got it (in all tracks in this album, duh!). Ya itulah gambaran dari “Save You”, yang isinya kira-kira penyesalan karena sang penyanyi ga bisa menyelamatkan atau apapun arti save itu dalam lagunya, oooh my heart is bleeding, LOL. Hal ini juga berlaku pada “I Can Wait Forever” yang menggunakan piano, dan keduanya memiliki karakteristik cara penggunaan piano yang sama, yaitu hanya pada opening atau dan pada ending.

Lalu old-style Simple Plan masih terkandung dalam album ini, salah satu tanda kurangnya kreativitas, ambil contoh pada “Time To Say Goodbye”

Hampir seluruh album kita telusuri dan kecengengan lagu belom berhenti juga, maklum review lagu Pop Punk/Emo ya begini lah, “No Love” yang sangat emosional dalam segi pembawaan setidaknya sangat sesuai dengan tema lagu.

Dan sebenarnya setelah menulis segini banyak, apa lagi yang harus gw tulis? Karena lagu-lagunya begini-begini saja kan? Dan tentang track-track yang belom gw sebutkan, cobalah kalian dengar dan buktikan kalau gw salah, dari segi vokal dan struktur lagu. Yep, Simple Plan memang mudah didengarkan dan disukai, tapi juga mudah membosankan, tapi ampuh untuk diputar ulang kapanpun kalian perlu lagu emo dan perlu lagu-lagu mainstream untuk diputar saat event yang memerlukan lagu radio friendly.

Rating : 2.5 out of 5

Categories: Music

Leave a Reply