Day 5 of Sem 5

Day 4 gw skip karena gw gak ada cerita apapun. Lecture seperti biasa dan tidak ada yang spesial. Macro… I think you’re going to be boring.

Day 5 gw mau datang lebih awal ke bus stop supaya gw bisa sampai kampus lebih awal. Bus gw ke sekolah datang pada 11:15 dan 11:30. Gw biasa mengambil bus jam 11:30 dan sampainya pas-pasan jadi kurang enak. Maka hari ini gw berencana untuk mengambil bus jam 11:15.

Benar, gw jalan lebih awal, semua sudah sesuai rencana dan perkiraan jam 11:10 gw sudah di bus stop. Sayangnya saat gw sudah keluar apartemen, gw sadar kalau HP gw ketinggalan, ujung-ujungnya balik lagi, ambil HP dan ambil bus jam 11:30. Not cool |(

Nama guru Business Law gw sedikit “tidak biasa”. Teman gw sudah menduga kalau dia bukan bule ataupun orang Cina Singaporean. Rupanya tebakan dia benar, guru kami orang keling (I’m trying not be racist this time). Dia mengingatkan gw pada guru Business Communication kami pada Semester 3. Pelit nilai, banyak aturan, sinis dan sarkastis (khusus 2 kriteria terakhir itu adalah dugaan gw).

Bagaimana pelajaran Business Law itu sendiri?

Bisa gw gambarkan sebagai pelajaran yang lecture notesnya tipis tapi pelajarannya “BANGSAT” abis. Selain hafalan, logika dan analisis kita akan diperas untuk menyelesaikan soal kasus. Tepatnya, pada soal kasus, yang akan di uji dari kita adalah bagaimana cara kita meng-approach kasus ini, sementara sugesti penyelesaian kita bukan hal utama yang dinilai. My Lord, this is going to be tough! Faktanya, banyak murid yang gagal pada subject ini. I hope I’m not going to be a part of them.

Anyway, pulang kampus, gw jalan bersama teman-teman kampus gw untuk menonton Real Steel. Sebuah film tentang di masa depan yang tidak terlalu jauh dari masa sekarang dimana tinju robot mulai populer. Segitu aja penjelasannya, mau tau nonton sendiri. Filmnya cukup bagus, boleh dipertimbangkan kalau mau nonton film.


This is real steel, but not this one

Sebelum gw masuk bioskop, gw membeli bubble tea untuk diminum saat film. Ternyata di bioskop gw diberikan coca cola gratis. Jadi bisa dibayangkan, nonton di gedung bioskop yang dingin dengan stok minuman yang banyak berarti harus pergi ke WC awal-awal film.

Lalu sehabis film, gw makan malam di food court. Gw melihat ada kari Jepang dengan porsi monster seharga 19 dollar. Gw beli itu untuk bagi dua bersama teman gw.


Kelihatannya kecil? Lihat perbandingannya sama sendok dan garpunya

Isinya nasi dengan banyak potongan chicken katsu, 2 sosis, 1 tempura, 1 telur yang dibelah 2, dan sayuran macam kubis diiris tipis-tipis. Dibuat makan bertiga atau berempat juga kayaknya bisa nih. Apalagi sama yang makannya biasa-biasa saja.

Leave a Reply