Mobil selalu salah, motor selalu benar

Sabtu lalu (17 Sep), saat gw mau menjemput adik gw di rumah temannya gw menabrak sebuah motor pada jalan masuk kompleks perumahan gw yang merupakan sebuah pertigaan.

Kejadiannya bisa secara mudah gw rekayasa ulang dengan gambar dibawah ini

Gw berada di jalan masuk/keluar kompleks perumahan. Gw berada di lajur kiri dan mau mengambil arah ke kanan sementara ada ibu-ibu yang membonceng bapak-bapak dari arah kiri mau masuk ke kompleks. Gw tongolkan “kepala” mobil gw dan langsung menabrak dua orang bodoh ini.

Tabrakan ini terjadi karena sudut belok sang pemotor yang tidak seharusnya. Dia belok terlalu cepat sehingga motornya berada di lajur kanan (bagi dia). Apabila ia beloknya lebih telat, ia akan berada di lajur kiri seperti semestinya cara belok para pengguna jalan yang benar-benar mengerti bagaimana cara mengemudi. Atau paling tidak dia bisa menunggu sampai aman.

Pada waktu kejadian, gw benar-benar tidak percaya gw bisa menabrak orang ini. Sungguh sayang sekali motor Jupiter MX keluaran terbaru yang masih sangat mulus itu harus tergores dan patah spionnya. Jujur gw lebih peduli dengan keadaan motornya daripada orangnya (habis mereka bodoh). Dan bodohnya lagi, saat mereka mau menepikan motor mereka, perseneling masih berada di posisi gigi 2, sampe mati juga bakal susah tuh dorongnya. Mungkin kalau gw gak bilang “netralin dulu giginya pak, bu” mereka bakal dorong tu motor sampe mereka pingsan di tengah jalan.

Sehabis gw bantu mereka dorong motor, gw pastikan bahwa mereka tidak cedera. Untungnya mereka tidak kenapa-kenapa. Lalu gw tanyakan kondisi motornya. Sang ibu menyadari bodi motornya baret dan spionnya patah, namun dia mau merelakan dan tidak meminta ganti, sepertinya dia sadar bahwa dia berbuat kesalahan. Gw mulai merasa dompet gw aman. Tapi tidak dengan si bapak…

Ia menuntut ganti rugi dan mulai menyalahkan gw karena gw beloknya bodoh. Dia beralasan “kamu mau ke kanan kan, ya makanya saya lewat aja”. Sungguh alasan yang gak masuk di akal orang normal. Apa maksudnya mau nyelip di jalur kanan, gak sayang nyawa? Ujung-ujungnya dia meminta damai dengan uang 60 ribu. Gw beralasan bahwa gw cuman ada 50 ribu, gw berikan dan kita “damai”.

Mobil selalu salah dan selalu diperas.

Categories: Life

Leave a Reply