Bermain-main dengan router

Gw sering menghost game seperti Left 4 Dead dan Counter-Strike waktu gw masih di Indonesia. Di Indonesia, internet gw terhubung langsung ke komputer gw dan tidak menggunakan router, sehingga gampang untuk membuat server game. Gw cukup membuat server lalu membagikan IP gw ke teman-teman gw.

Sekarang gw di Singapore dan gw menggunakan shared wifi dengan router.

Suatu malam, gw mencoba membuat server Left 4 Dead dan gw memberikan IP gw ke teman gw. Mereka gak bisa connect ke server gw dengan alasan no respond dari IP gw. Setelah belajar basic tentang router, gw sadar bahwa apabila kita menggunakan router, IP address yang tertampil ke kita itu adalah internal IP. Internal IP adalah IP yang diberikan oleh router kita, dan berbentuk seperti 192.168.1.x, dimana x adalah angka acak yang router kita berikan pada setiap komputer yang menggunakan koneksi yang sama. Maka gw mencoba untuk memberikan external IP gw yang gw dapatkan dengan website seperti What’s My IP. Gw berharap kalo dengan cara ini berhasil, tapi gw salah.

Akhirnya gw menyerah dan menggunakan Hamachi, sebuah program VPN. Dengan program ini, para user yang tergabung dalam room yang sama dianggap sebagai komputer lokal (LAN). Singkat kata, gw menyuruh semua teman gw untuk menginstall Hamachi dan join dalam room yang sudah gw buat. Hamachi bekerja dengan baik, teman gw bisa connect ke server yang gw buat tanpa harus setting router. Tentu kita senang sekali karena bisa main game bareng lagi, tapi rasanya gak adil kalau server di host di Singapore sementara para pemain kebanyakan dari Jakarta, jadi kita setuju untuk bertukar peran sebagai host.

Singkat kata, gw ajarkan teman gw untuk membuat server. Semua berjalan dengan lancar, kita mulai main lagi seperti biasa. Saat ditengah permainan, kita baru sadar bahwa ada 1 orang teman gw yang belum juga connect ke server. Maka gw ALT+TAB dari game dan mengecek keadaannya. Rupanya dia mendapat error “Server is restricted to local clients (Class C)”, yang artinya server gw hanya menerima koneksi dari komputer lokal yang memiliki IP class C (3 oktet IP sama).

Gw ingat benar, dulu saat gw membuat server di Indonesia dengan Hamachi, gw pernah mendapat masalah yang sama dengan salah satu teman gw. Hamachi harus di setting terlebih dahulu untuk meng-alias IP teman gw yang bermasalah tersebut, namun sayangnya fitur IP aliasing sudah tidak ada lagi di Hamachi 2. Terpaksa kita harus main tanpa teman gw yang tak bisa connect itu.

Lalu gw juga berpikir, sampai kapan mau jadi orang bodoh terus. Maka gw memutuskan untuk belajar lebih dalam soal port forwarding pada router untuk game server dan akhirnya saat yang ditunggu-tunggu telah datang. Gw sudah bisa setting router gw untuk host server tanpa Hamachi pada komputer gw. Tugas belom selesai, gw harus menyebar ilmu ini ke teman gw yang bertugas untuk menghost server kita.

Post berikutnya akan berupa tutorial untuk host private Left 4 Dead server sendiri secara lengkap. Dimulai dari setting router hingga tahap terakhir yaitu connect ke IP host.

Leave a Reply