Live from SG

Ini adalah hari ke-empat gw menetap di Singapore. Saat ini gw masih belom settled up juga, masih banyak belom tahu jalan dan belom memiliki tempat tinggal tetap.

Hari pertama gw datang ke Singapore, gw tinggal di condominium temen gw, it is a nice place, dan sampai hari kedua gw baru pindah tempat tinggal ke tempat gw. Sungguh mengejutkan, tempatnya jauh dari MRT station dan ke bus station harus jalan rada jauh, kamarnya pun sempit dan kotor serta kamar mandi diluar, mau nyuci dan setrika harus bayar serta tidak ada kulkas. Gw sudah gak sabar sekali pengen keluar dari sana, untungnya bokap gw keesokan harinya datang dan melihat tempat tinggal gw, dia pun kurang sreg dan yeah akhirnya gw pindah lagi ketempat lain.

Dirumah yang kali ini jauh lebih besar, makan sudah disediakan, dan untuk cucian tidak perlu khawatir karena mesin cuci dan setrika bisa dipakai secara gratis, dan fasilitas layaknya rumah sendiri, kecuali gw tidak boleh pulang malam, teman tidak boleh menginap dikamar dan gw tidak boleh menginap ditempat teman, serta nilai harus gw informasikan kepada pemilik rumah, ketat juga peraturannya.

Gw tipe orang yang tidak cepat hafal jalan, jadi waktu gw banyak terbuang untuk nyasar, tanya-tanya jalan serta di public transport. Tanpa memiliki kendaraan pribadi orang Singapore pun bisa survive karena sistem publik transportnya mumpuni, namun yang gw belom biasa adalah lamanya waktu yang terbuang di public transport! Jadi selama ini kalo gw di Jakarta naik motor atau mobil 15-30 menit bisa sampai tujuan, disini gw bisa memakan waktu 30-90 menit untuk sampai tujuan, dikarenakan menunggu bis dan train, serta perjalanan lama.

Nyampe Singapore, mouse Razer gw langsung homesick alias rusak entah kenapa. Left mouse buttonnya tidak bekerja secara semestinya dan gw harus menabung lagi dari 0 untuk membelinya, sungguh kecewa, mana internet yang gw pakai sekarang itu sering sekali time-outnya, yah maklum namanya juga shared wi-fi.

Categories: Life

Leave a Reply