Konsumsi BBM Toyota Yaris

Tipe: Toyota Yaris S Limited Edition 2007 Jarak tempuh total: 10000 km Jarak tempuh: 214.7 km Bensin yang digunakan untuk jarak temput: 29.81 liter Konsumsi BBM : 1:7.20 atau 13 liter/100 km atau 16.94 miles/gallon Pada saat pengujian, mobil ini dipakai seluruhnya dalam kota (macet-macetan) dengan kecepatan rata-rata 30 km/h. Kecepatan maksimum yang dapat diraih 60 km/h. Memang menyedihkan, baru … Continue Reading →


MG MGA 1600 Roadster Spotted!

Saat gw sedang berada di dalam bis dan mau menuju ke kampus hari Jumat ini, di Jalan Bukit Timah (sebelum Botanic Garden MRT) gw melihat suatu mobil yang gw belom pernah lihat sebelumnya. Mobil berwarna merah berjenis convertible terbuka dua pintu ini menarik perhatian gw karena tampangnya mengingatkan gw pada film-film atau game Mafia yang pernah gw tonton atau mainkan. Mobil tersebut dikendarai oleh seorang bule. Sayangnya gw tidak sempat memotret mobilnya dengan kamera gw karena gw terpesona dengan mobil itu, padahal bis gw sangat berdekatan dengan mobil itu.

Namun gw beruntung karena gw sempat merekam gambaran mobil itu, badge merek dan angka-angka petunjuk tentang mobil itu. Kurang dari 1 menit gw langsung menemukan mobil itu. Dia adalah MGA Roadster 1600 buatan MG Cars, sebuah pabrik mobil dari Inggris.


Gambar diambil dari http://slatford.co.uk/Car%20Pictures%20Pages/MG.htm

Klasik dan cantik tampangnya, benar-benar pas dengan gambaran tentang mobil pada era 1950-1960an. Mesinnya 1600cc dan memiliki tenaga 78 HP. Mungkin cukup powerful pada jamannya mengingat ini adalah tipe sport, namun apabila dilihat dari datanya, mobil ini mungkin hanya sebanding, atau bahkan kalah powerful dengan Toyota Kijang Innova 2.0L bensin. Namun itu hanya perkiraan kasar dari data 0-100 km/h, klaim top speed, serta power to weight ratio. Secara kelas dan prestis? Hanya orang bodoh yang tidak tau :) Continue Reading →


Just Some Two Strokes…

Mungkin ini salah satunya mengapa sampai sekarang pencinta kendaraan bermesin 2 tak masih tetap ada. Gw akui bahwa lengkingan garing dari 2 tak beda sensasinya dan tidak bisa dikalahkan mesin 4 tak.

Bahkan mobil ada juga…

Gw sendiri bukan pencinta 2 tak, hanya suka dengar suaranya saja. Continue Reading →


IELTS and a Battery Problem

29 Maret, gw tes IELTS. IELTS test terbagi menjadi listening 30 menit, reading 60 menit, writing 60 menit, dan speaking 10 sampai 15 menit. Jujur gw ga bersiap apa-apa buat tes IELTS gw kemarin. Gw kelupaan minjem buku Cambridge dari tempat les dan gw ga pinjem CD buat latihan listening, well who needs it anyway (sombong). Gw yakin bisa meraih band score lebih dari 6 untuk reading dan listening, tapi siapa tahu kalo memang keberuntungan ga ada di pihak gw. Sementara untuk speaking, gw dapet bule yang ga begitu bersahabat. Oh gw ketemu dengan 1 bule peserta IELTS, dia duduk di depan gw, gw lupa namanya yang pasti surenamenya Smith dan dia dari Budapest, gw tau karena gw ngintip passportnya.

Pulang IELTS gw laper dan cape, gw coba ikutin saran nyokap untuk ke lantai 4 dari gedung tempat gw tes IELTS (Sentra Mulia), gw menemukan cafe yang ada beberapa peserta IELTSnya, gw masuk dan pesan 2 croissants. Gw liat bon dan astaga 20 ribu. Ga gitu mahal tapi gw ga rela menghabiskan segitu cuman buat croissants polos. Tapi gw ga bisa batalkan, dan gw makan. Pulang gw molor, lalu pergi lagi makan sama temen-temen gw.

Pulang dari makan-makan, sekitar jam 10 malem, gw main L4D sama Triaman. Waktu gw main gw dapet panggilan dari nyokap gw, katanya gw suru jemput dia karena aki mobil soak dan ga bisa jalan (oh fuck kenapa waktu gw main L4D ga pernah tenang??). Gw kesana bareng sopir gw yang ngespawn dari rumahnya, dan kita melihat mobil kita yang hopeless kehabisan aki dan bunyi terus klaksonnya.

Dari TA, pulang lagi kerumah ambil jumper dan tang, kita isi lagi aki mobil yang soak dari mobil satu lagi yang kita bawa, untungnya semua berjalan lancar. It’s 2 AM now and I haven’t finished drawing my comic. Continue Reading →


Every Car I Drive Trashed

Hari ini pagi, kepala gw kayaknya uda sembuh dari kemaren. Siang-siang mulai sakit lagi, so I took a rest tadi jam 3, dan bangun jam 4. Sakit kepala gw uda ilang dan gw pun pergi ke Gereja. Pulang-pulang karena parking sama turning skill gw yang epic fail itu mobil gw bonyok banyak gara-gara mepet sama tembok. Posisinya kejepit, mau mundur bonyok, maju bonyok. Hell dan sakit kepala berlanjut. Continue Reading →


Antara Transmisi Manual dan Otomatis

Setelah gw berumur 17 dan mendapatkan SIM dengan susah payah menunggu (haha, ga ada yang susah sih sebenernya, cuma capek nunggu aja), gw udah legal dan boleh membawa mobil kemana-mana, meski gw belom jago-jago amat soalnya waktu latihan gw itu sangat sempit dan gw ga pake biro jasa pelatihan, semua otoriter, dan paling kalo ada orang disamping gw, membantu gw memberi tahu apa yang gw harus lakukan, alhasil jadilah driver mobil nanggung seperti gw. Setelah berkali-kali membawa mobil manual, gw mencoba membawa mobil matic dan akan sharing experience.

Case study 1 : Jalan normal
MT :
No problem, tinggal gas udah jalan, mau oper gigi tinggal injek kopling dan pindah gigi. Kalau injek kopling terlalu dalam nanti nyentak waktu lepasnya.

AT :
Tinggal gas dan kaki kiri nganggur. Yang gw perhatikan adalah akselerasi dan gas mobil AT lebih keras.

Case study 2 : Jalan macet
MT :
Kaki kiri lumayan pegal karena main-main kopling dan menyesuaikan gas supaya mobil ga mati. Sesekali gw harus menetralkan perseneling karena macetnya lama dan atau kaki kiri pegal.

AT :
Injek rem aja. Ato kalo bosen tinggal netral.

Case study 3 : Jalan nanjak
MT :
Perlu extra caution supaya mobil ga turun atau mati ditengah tanjakan. No real problem.

AT :
Tinggal gas aja…

Case study 4 : Berhenti di tanjakan (aka noob killer)
MT :
Perlu special trick tersendiri. Rem tangan, pindah ke gigi 1, gas secukupnya dan apabila sudah terkumpul tenaga baru dilepas rem tangan. Kekurangan tenaga akan mengakibatkan mobil melorot dan tabrakan di belakang, atau kelebihan tenaga, mobil akan melompat dan nabrak depan. Gw sendiri masih sering melorot mobilnya, untungnya belom nabrak.

AT :
Ya gas aja kencengan abis rem.

Case study 5 : Parking
MT :
Selain mesti liat belakang, kita masi harus konsentrasi di kopling dan rem supaya mobil ga melesat nabrak ke belakang atau depan, dan apabila space parkir merosok ke bawah, naik lagi harus pake cara “case 4”.

AT :
Ganti perseneling, gas atau rem aja.

See how AT cars wins at learning cycle and ease of usage. Tapi kekurangan mobil AT ada di bagian technical, yaitu apabila banjir, mogok, dan *katanya* konsumsi bensin. Dan menurut gw, difficulty antara 2 mobil MT dan AT terlalu jauh. Almost every jerk can learn AT cars easily, sementara MT perlu jam terbang yang lumayan lama. Continue Reading →


A Phonecall Ruined Our Car

UTS, UTS, akhirnya besok selesai juga, tinggal besok ni ujian Penjaskes dan TIK (bullcrap) yang menurut gw tu ga ada gunanya diujikan secara tertulis, tapi apa boleh buat karena retardnya kurikulum Indonesia yang men-injeksikan hal-hal ga guna untuk sekolah-sekolah kita murid-murid yang dijadiin mainan sama mereka. Gw ga belajar sama sekali hari ini, gw jamin besok kalo essay pasti kosong. Duh gimana kuliah nanti ya. By the way, di sekolah gw hari ini ketemu orang lagi, berpapasan doang sebenarnya tapi kalo dia uda senyum ato sapa ke gw, itu uda bikin gw seneng banget, dan tepatnya gw dapet sapaannya, berasa seneng banget gw.

Dan tadi sekitar jam 6 sore, gw disuru bawa mobil ke Ipto buat jemput dd gw. Semua berjalan lancar, skill gw semakin paten tapi saat macet di Tanjung Duren, tiba-tiba HP gw bunyi dan gw kaget. Lalu Innova yang gw bawa itu melaju karena koplingnya ga sengaja gw lepas karena gw lagi geser ke kiri ambil HP disamping gw. Bunyi kenceng, dan gw uda rada cemas soalnya gw ga ada KTP dan SIM. Untung gw nabrak orang Tionghoa dan kebetulan tinggal deket rumah (1 kompleks). Dia cepet damai dan orang tua gw uda set asuransi untuk ganti. Bokap dan nyokap tetep stay positive dan bilang itu sebagai biaya belajar. Untunglah. Continue Reading →