Revisi pada post “Review singkat Samsung Galaxy Mini S5570”

Post yang berjudul “Review singkat Samsung Galaxy Mini S5570” yang dapat diakses di http://ivantoar.pro.mk/node/249 telah di revisi.

Apabila kalian telah membaca post yang gw sebutkan diatas, mohon dibaca ulang karena ada perubahan dan atau penambahan informasi. Continue Reading →


Review singkat Samsung Galaxy Mini S5570

Revisi pertama 21/03/2011

Gw gak akan review HP baru gw ini secara detail, tapi langsung saja ke poin-poin plus minusnya.

What I like:

  • Touch screen TFT capacitive yang responsif dan enak digunakan
  • Tersedia Bluetooth (2.1 dengan AD2P) dan Wifi (tipe 802.11 b/g/n)
  • Tersedia fitur tethering! Artinya HP ini bisa digunakan sebagai modem wifi!
  • Tersedia Akselerometer
  • A-GPS tersedia. Dengan aplikasi satellite navigation dan peta yang tepat, anda dapat menggunakan HP anda sebagai sisten navigasi GPS gratis. Salah satu fitur yang selalu gw gunakan saat gw ada di Jakarta :)
  • Prosessor 600 MHz dan RAM 256 MB sudah sangat cukup untuk browsing, GPS, musik, kamera, dan penggunaan sehari-hari.
  • Tentunya OS Android 2.2 Froyo. Kasarnya OS Android ini seperti gabungan Blackberry dan Symbian. Anda dapat menikmati koneksi always-on untuk chatting, menerima email, browsing, dan lain-lain selama anda ada pada data plan. Sementara kustomisasi yang dapat anda lakukan itu seperti Symbian. Apabila anda adalah tipe yang gemar belajar mengutak-ngatik handphone, anda dapat menyesuaikan handphone anda sesuai selera anda. Aplikasi yang tersedia juga banyak seperti Symbian.
  • Keypad saat HP tegak (portrait), bisa diatur ke keypad standar 3×4, QWERTY, ataupun handwriting recognition.
  • Data handphone anda seperti contact dan entry kalender tersinkronisasi pada account Google anda.
  • Harganya… Rp. 1.5 juta.

What is okay but could be better:

  • Screen hanya support 256K warna dan resolusi hanya 320 x 240 piksel. Rasanya kurang tajam untuk layar sebesar 3.14 inci.
  • Daya tahan baterai. Hal ini memang normal bawaan OS Android yang rakus baterai. Anda harus lebih jeli memanfaatkan baterai anda seperti menonaktifkan 3G, Wifi, GPS saat tidak diperlukan, dan masih banyak setting lain yang bisa anda lakukan apabila anda ingin menghemat baterai lebih lanjut.
  • Prosessor 600 MHz yang rada keteteran kalo main game HD. Bisa, tapi benar-benar menekan kerja HP ini sampai ke ambang batasnya. Mungkin ini menjadi masalah apabila anda gamer, untungnya gw bukan gamer hand phone jadi ini bukan masalah bagi gw.

What I dislike:

  • Kamera yang sangat dasar. Meski kamera sudah 3.1 megapixels, fitur flash dan autofokus absen
  • Alarm tidak berfungsi saat HP dimatikan :X
  • Sistem Android tidak support fitur “profil” seperti layaknya HP lama. Hanya ada mode biasa dan silent. Bisa diakalin dengan menginstall aplikasi tambahan
  • Tidak ada tombol samping untuk kamera
  • Suara speaker yang kurang kencang dan posisinya yang aneh. Speaker terletak pada bagian bawah, jadi sering kali suara tertutup oleh tangan gw.
  • Sistem Android membatasi volume nada notifications (seperti peringatan SMS, email, kalender, dsb.) yang membuat gw sering gak sadar ada SMS atau Email apabila HP gw tidak disamping gw
  • Nada dering, notification, dan alarm yang ditawarkan sangat sedikit dan jelek (ini subjektif).
  • Tidak ada kabel data dalam paket penjualan :cry:

Meski ada saja kekurangan yang membuat gw kurang senang pada HP ini, gw percaya bahwa HP ini adalah yang terbaik di kelas harga sekian. Ada barang ada harga; gw percaya segala kekurangan yang didapati pada HP ini berbanding lurus dengan harga yang ditawarkan. Apabila anda mencari HP terbaru, dengan OS Android, dengan budget kurang dari 1.8 juta, Samsung Galaxy Mini rasanya tepat jadi pilihan anda.

Saran gw tetap satu: beli handphone yang lebih mahal apabila anda punya uangnya dan mau fiturnya. Continue Reading →


Operation ReNigger

Kalau anda sering melakukan registrasi pada website-website tertentu atau posting pada forum, kemungkinan besar anda tahu sistem ReCAPTCHA.

ReCAPTCHA adalah suatu sistem anti-spam yang sekaligus berfungsi sebagai sarana digitasi buku (apabila anda tertarik dengan cara kerjanya, baca sendiri di http://www.google.com/recaptcha/learnmore). Gw sih menyarankan untuk membaca ini sebentar agar anda punya gambaran.

Yang menarik, ReCAPTCHA bisa anda isengin. Apabila anda adalah orang yang iseng, jahat, dan/atau tidak terima menjadi budak digitasi tanpa bayaran oleh Google, anda bisa isengin mereka dengan cara memasukkan kalimat asal pada ReCAPTCHA.

Dalam ReCAPTCHA, 2 kata akan di generate oleh sistem mereka. Satu kalimat berfungsi sebagai anti-spam measure (CAPTCHA sesungguhnya), dan yang satu lagi sebagai sarana digitasi buku – kalimat digitasi ini adalah kalimat hasil scan Google yang tidak terbaca oleh sistem OCR mereka, maka anda yang disuruh untuk mengartikannya.

ReCAPTCHA sebenarnya hanya memerlukan kita untuk memasukkan kata yang benar pada kata yang berfungsi sebagai anti-spam mereka. Jadi meskipun anda memasukkan kata yang salah pada kata untuk digitasi mereka, anda tetap dianggap benar. Nah, bagaimana cara mendeteksi kata yang berfungsi sebagai digitasi? Caranya mudah. Cari kata yang memiliki kriteria sebagai berikut :

  • Font (typeset) berbeda. Kata verifikasi selalu menggunakan font yang sama
  • Ada angka. Kata verifikasi tidak pernah ada angka
  • Ada huruf besar. Kata verifikasi tidak pernah ada huruf besar
  • Ada tanda baca. Kara verifikasi tidak pernah ada tanda baca


Contoh kali ini kata digitasi menggunakan tanda baca dan angka


Anda dapat mengganti apapun yang anda mau pada kata digitasi. Disarankan untuk mengganti semua kata digitasi menjadi NIGGER

Source: http://funnyjunk.com/funny_pictures/1019304/Operation+ReNigger/ Continue Reading →


Wifi router dan Android

Yang gw suka dari set up internet gw dulu itu karena koneksi gw menggunakan direct access dari cable modem tanpa menggunakan router.

Namun hari ini, bokap gw membelikan kita sebuah router supaya koneksi rumah menjadi wifi. Tentu gak masalah, wifi bukanlah hal yang buruk. Sekarang laptop dirumah menjadi sedikit lebih berguna karena ada wifi. Pretty much it is good news isn’t it?

Masalahnya ada di settingan routernya sendiri. Gw sering hosting game server dan gw takut dengan dipasangnya router, para klien gw gak bisa connect. Masalah ini sudah gw atasi dengan belajar port forwarding dengan router apartemen gw di Singapore. Tapi ada satu step yang gak bisa dilakukan pada PC gw, yaitu membuat static IP.

Static IP gak bisa di set di komputer gw. Gw hanya bisa berharap kalo komputer ini gak akan ganti-ganti IP setiap kali dia connect ke internet, jadi settingan forward gw gak harus berubah terus.

Anyway, 2 hari yang lalu gw juga mendapat hand phone baru untuk menggantikan si Nokia N95, yaitu Samsung Galaxy Mini. Hand phone ini menggunakan sistem operasi Android versi 2.2 Froyo dan dibekali prosessor 600 Mhz dan 279 MB RAM.

Hand phone ini memang sangat menyenangkan karena OS Android itu mengingatkan gw pada jaman kejayaan sistem operasi Symbian. Gw ingat betapa antusiasnya gw dulu ketika gw baru belajar Symbian, mengenal cara kerja sistemnya, dan cara kerja aplikasinya. Android kurang lebih menawarkan hal yang sama, kustomisasi sampai ke akar-akarnya!

Namun ada hal yang gw sayangkan dari hand phone baru gw ini. Bukan dari cara pakainya, melainkan hardwarenya. Bawaan OS Android itu boros pemakaian baterai dan kamera yang ditawarkan pada HP ini sangat minimal (no focus, no flash). Padahal itu adalah fitur andalan Nokia N95 gw dan karena fitur itu gw sangat susah melepas Nokia N95 gw.

Bisa dibilang gw sedikit menyesal karena sudah menggantikan N95 gw dengan HP ini. Kualitas kamera dan daya tahan baterai N95 ini masih sangat susah gw lepaskan. Continue Reading →


Bermain-main dengan router

Gw sering menghost game seperti Left 4 Dead dan Counter-Strike waktu gw masih di Indonesia. Di Indonesia, internet gw terhubung langsung ke komputer gw dan tidak menggunakan router, sehingga gampang untuk membuat server game. Gw cukup membuat server lalu membagikan IP gw ke teman-teman gw.

Sekarang gw di Singapore dan gw menggunakan shared wifi dengan router.

Suatu malam, gw mencoba membuat server Left 4 Dead dan gw memberikan IP gw ke teman gw. Mereka gak bisa connect ke server gw dengan alasan no respond dari IP gw. Setelah belajar basic tentang router, gw sadar bahwa apabila kita menggunakan router, IP address yang tertampil ke kita itu adalah internal IP. Internal IP adalah IP yang diberikan oleh router kita, dan berbentuk seperti 192.168.1.x, dimana x adalah angka acak yang router kita berikan pada setiap komputer yang menggunakan koneksi yang sama. Maka gw mencoba untuk memberikan external IP gw yang gw dapatkan dengan website seperti What’s My IP. Gw berharap kalo dengan cara ini berhasil, tapi gw salah.

Akhirnya gw menyerah dan menggunakan Hamachi, sebuah program VPN. Dengan program ini, para user yang tergabung dalam room yang sama dianggap sebagai komputer lokal (LAN). Singkat kata, gw menyuruh semua teman gw untuk menginstall Hamachi dan join dalam room yang sudah gw buat. Hamachi bekerja dengan baik, teman gw bisa connect ke server yang gw buat tanpa harus setting router. Tentu kita senang sekali karena bisa main game bareng lagi, tapi rasanya gak adil kalau server di host di Singapore sementara para pemain kebanyakan dari Jakarta, jadi kita setuju untuk bertukar peran sebagai host.

Singkat kata, gw ajarkan teman gw untuk membuat server. Semua berjalan dengan lancar, kita mulai main lagi seperti biasa. Saat ditengah permainan, kita baru sadar bahwa ada 1 orang teman gw yang belum juga connect ke server. Maka gw ALT+TAB dari game dan mengecek keadaannya. Rupanya dia mendapat error “Server is restricted to local clients (Class C)”, yang artinya server gw hanya menerima koneksi dari komputer lokal yang memiliki IP class C (3 oktet IP sama).

Gw ingat benar, dulu saat gw membuat server di Indonesia dengan Hamachi, gw pernah mendapat masalah yang sama dengan salah satu teman gw. Hamachi harus di setting terlebih dahulu untuk meng-alias IP teman gw yang bermasalah tersebut, namun sayangnya fitur IP aliasing sudah tidak ada lagi di Hamachi 2. Terpaksa kita harus main tanpa teman gw yang tak bisa connect itu.

Lalu gw juga berpikir, sampai kapan mau jadi orang bodoh terus. Maka gw memutuskan untuk belajar lebih dalam soal port forwarding pada router untuk game server dan akhirnya saat yang ditunggu-tunggu telah datang. Gw sudah bisa setting router gw untuk host server tanpa Hamachi pada komputer gw. Tugas belom selesai, gw harus menyebar ilmu ini ke teman gw yang bertugas untuk menghost server kita.

Post berikutnya akan berupa tutorial untuk host private Left 4 Dead server sendiri secara lengkap. Dimulai dari setting router hingga tahap terakhir yaitu connect ke IP host. Continue Reading →


Selamat tinggal CAPTCHA!

Sekarang di blog ini CAPTCHA sudah tidak lagi digunakan sebagai perlindungan utama dari spam, melainkan gw menggunakan metode yang lebih canggih, yaitu Mollom.

Cara kerjanya simple, mirip service Akismet pada Wordpress, yaitu seluruh comment yang masuk ke situs ini akan di kirimkan ke server Mollom untuk di analisa apakah itu spam atau tidak. Apabila Mollom memutuskan bahwa suatu comment adalah spam, dia akan langsung dihapus dari situs ini, tapi apabila bukan, comment akan terpublish seperti biasa. Kalau Mollom ragu, ia akan menampilkan CAPTCHA, kelihatannya menarik bukan?

Gw memutuskan mengganti CAPTCHA dengan Mollom soalnya gw masih sering sekali mendapatkan comment spam di situs ini meskipun CAPTCHA sudah dipasang. Gw akan mencoba Mollom selama sekitar 2 minggu. Apabila memang memuaskan dan para user legit tidak mendapat masalah, gw akan terus melanjutkan penggunaannya. Continue Reading →


Echofon – A Twitter client review

Kalau anda pengguna internet, tau internet, pernah menggunakan internet, atau BISA menggunakan internet (LOL), pastinya anda tau Twitter atau paling tidak pernah mendengar Twitter; sebuah situs microblogging dimana anda bisa bertukar status singkat. Rasanya para pengguna Twitter sudah bukan jamannya lagi kalau mengupdate Twitter account mereka itu harus log-in ke website Twitter, melainkan mereka bisa dan biasanya menggunakan suatu program client.

Echofon adalah salah satu dari client Twitter yang dapat anda dapatkan dan gunakan secara gratis. Echofon dapat digunakan di browser Mozilla Firefox (Windows & Mac), Mac, iPhone, dan Facebook. Namun yang kali ini gw akan mengulas Echofon for Firefox pada platform Microsoft Windows.

Mungkin untuk beberapa orang, menggunakan client Twitter untuk browser itu adalah ide konyol, atau istilah Bahasa Inggrisnya “redunancy”. Sudah di web browser kan bisa akses website Twitter, toh ngapain lagi install client buat browser. Kalo gw jawab begini, Gw malas sekali untuk membuka website Twitter, gw biasanya membuka suatu web page lain dan hampir tidak sama sekali kepikiran untuk membuka account Twitter gw, jadi gw memerlukan solusi yang lebih ringkas untuk mengupdate Twitter gw, yitu sebuah alat yang bisa digunakan pada page manapun tanpa harus berpindah-pindah tab pada web browser gw dan kapanpun selama gw memiliki koneksi internet dan sedang menjalankan browser gw.


Tampilan utama Echofon

Echofon memiliki fitur-fitur dasar Tweeting seperti compose tweet, replying tweet (mentioning), retweeting, retweeting dengan comment, add tweet to favorite, mengecek mention dan membaca direct message. Sebagai tambahan, Echofon bisa menambahkan URL dari tab yang anda buka sekarang apabila anda mau membagikan link pada tab yang anda sedang baca, serta fitur keren lainnya yaitu Echofon membuat address bar pada browser Firefox anda bisa membaca username Twitter, jadi sebagai contoh apabila anda memiliki Echofon dan anda mau membuka profile Twitter gw, anda cukup mengetik “@ivantoar” pada browser, dan otomatis account gw akan terbuka.


Echofon menunjukkan ada 7 tweet baru semenjak diupdate terakhir kali

Membaca tweet pada Echofon menurut gw lebih mudah daripada membaca Tweet di website Twitter sendiri karena tampilannya lebih compact dibanding di website, apabila anda sudah menyentuh tweet paling bawah pada Echofon, scroll mouse anda kebawah, dan tweet lama akan di load oleh Echofon (gw ingat dimana di website Twitter sebelum update terakhir, kita harus mengklik “More Tweets” untuk membaca Tweet lama. Apabila anda mendapat mention, tab “mention” pada Echofon akan menunjukkan berapa banyak mention baru yang anda dapatkan, never miss a mention again!

Echofon juga mensupport lebih dari 1 account Twitter (tapi hanya salah satu yang di login), notifikasi berupa pop-up dan/atau suara apabila ada Tweet baru. Sebagai kustomisasi, Echofon dapat diganti tampilannya menggunakan 4 skins yang ada secara default, ukuran font, dan konfigurasi tentang Tweet update interval, SSL, dan pop-up interval.

Tiada aplikasi tanpa cela, Echofon juga memiliki kekurangan, namun bukan berupa bug yang mengganggu kinerja atau fungsionalitasnya, tapi lebih mengarah ke fitur. Apabila anda ingin mem-mention seseorang, anda harus tahu persis username Twitter mereka karena pada Echofon, saat anda mengetik “@”, tidak akan ada list username yang keluar seperti pada website Twitter setelah update atau client Twitter untuk Blackberry smartphone. Anda juga tidak bisa compose direct message pada Echofon, anda hanya dapat membaca atau delete direct message yang anda punya. Echofon juga tidak mensupport Tweet yang lebih panjang dari 140 karakter atau gambar. Yang sangat disayangkan Echofon tidak dapat anda gunakan untuk mengecek follower request, follow-unfollow user, searching user dan edit profile Twitter anda.

Gw sangat merekomendasikan Echofon apabila anda menginginkan sebuah client Twitter untuk Firefox anda apabila anda ingin mencari alternatif untuk tweeting dengan lebih mudah. Meski fiturnya standar, Echofon terbukti sangat stabil dari pertama kali gw menggunakannya (sudah hampir 1 tahun). Bagi yang ingin Twitter client yang berbentuk standalone program atau yang lebih banyak fiturnya, Echofon bukan untuk anda. Continue Reading →


Internet is getting better

Downloading file from Megaupload with my recently upgraded 2 Mbps home connection:

Got this awesome >200 kb/second. Still incomparable to foreign broadband but I am satisfied with this :bigsmile: Continue Reading →


AMD Catalyst 10.11 crash

Bagi para pengguna graphic card Radeon, driver terbaru Catalyst 10.11 telah keluar sejak bulan lalu. Bagi yang ingin mengupgrade drivernya, gw sarankan untuk menunggu sampai versi 10.12 keluar. Sebab pada komputer gw, AMD Catalyst 10.11 sering sekali fail display drivernya dan terkadang tidak bisa direcover dan akhirnya menyebabkan BSOD.

Setelah gw Google, driver terbaru AMD ini memang sering mengakibatkan error, terutama untuk yang VGA cardnya sudah dioverclock/menggunakan fitur Overdrive seperti gw. Buat yang penasaran dan ingin mencoba, ada working solution yang belom tentu terbukti, yaitu uninstall driver yang sedang digunakan baru kemudian install 10.11. Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya perubahan pada versi baru driver 10.11.

Source http://hardforum.com/showthread.php?t=1562358&page=2 – see post #21 and #29 Continue Reading →


Kapasitas RAM Minimal

Banyak orang bilang “kebanyakan itu bukan masalah, kekurangan baru masalah”. Pernyataan ini memang tidak sepenuhnya benar dan ada opposing view tentang pernyataan ini yang berbunyi “segala sesuatu yang kebanyakan ato kekurangan itu tidak baik”. Tapi setidaknya pernyataan pertama gw setujui dalam hal pemilihan komponen komputer, seperti RAM atau Hard disk. Selama uang mencukupi, kenapa tidak membeli dengan kapasitas lebih?

Tapi buat yang berbudget ketat, segala sesuatu harus diperhatikan dan dihitung dengan balance agar dana yang tersedia dapat dipergunakan seoptimal mungkin. Saat sampai ke komponen yang dihitung pake ukuran size seperti RAM, newbie biasa berpikir RAM itu yah sekedar asal banyak aja, tapi sebanyak apa? (hal ini mungkin tidak berlaku pada advanced user, karena mereka biasa sudah memperhatikan hal-hal lain pada RAM seperti timing, frequency, chip dan hal lain yang gw gak akan bahas di artikel ini).

Gw bukan orang yang benar-benar mengenal komputer, tapi gw sarankan kapasitas dead bottom minimal yaitu 2 GB. Kenapa gw bisa bilang begitu? Image dibawah ini menggambarkan pengalaman gw tentang penggunaan RAM.

Ini adalah gambar dari task manager gw di laptop gw yang menggunakan OS Windows 7 64bit Home Premium. Dan mungkin ini mengejutkan, tapi sejak nyala, laptop gw sudah menggunakan RAM sebesar 1.34 GB! Ya angka ini relatif setiap komputer, bisa saja gw terlalu banyak menginstall aplikasi yang resident di background, maka mari kita list mereka: Avast antivirus, Catalyst Control Center (driver VGA ATI Radeon), Java Auto Updater, Logitech SetPoint (driver mouse Logitech MX51 8) , Rainmeter, Realtek HD Audio (driver soundcard), Windows Live Messenger, dan sisanya yang gak gw list itu adalah driver bawaan yang ada disana atau service langsung dari Windows 7.

Gw sengaja gak menekan penggunaan RAM gw kali ini untuk mengukur penggunaan standar komputer sehari-hari.Kayaknya hanya orang dengan spec komputer yang benar-benar tua yang setiap kali mau main game ato menjalankan aplikasi berat harus buka task manager dan terminate service-service yang aman di terminate karena RAMnya kurang.

Jadi dengan ini gw simpulkan bahka menurut gw, RAM minimal untuk komputer jaman sekarang adalah 2 GB. Bahkan kalo boleh jujur, gw sendiri gak akan memilih laptop ato build CPU dengan RAM kurang dari 4 GB. Why? I leave 2 GB untuk resident applications, in case memang gw perlu mereka semua, dan 2 GB untuk aplikasi berat seperti game. The more the merrier. Continue Reading →