Sebuah momen dengan Satria FU150

Tanggal 16 kemarin gw dan Jo berangkat jam 7 pagi ke dealer Suzuki di Kosambi untuk mengambil motor adiknya si Jo yang habis di perbaiki akibat kecelakaan. Kita bertemu di mantan sekolah kita lalu gw dibonceng si Vixion 165 si Jo ke Kosambi sementara si BEBIE gw tinggalkan di parkiran sekolah.

Kami gak tahu lokasi pasti dealernya, jadi kami putuskan untuk jalan saja ke Kosambi lalu tanya-tanya arah di daerah sana. Untungnya lokasi dealernya mudah dicari dan jalannya tidak banyak belok-belok, jadi kami tidak kesulitan menghafal jalan pulang. Maklum kita anak nyasar (belum pernah kesana). Sampai disana, kita melihat kondisi motornya dan kita tes. Karena sudah oke, kita bayar dan kita langsung cabut ke Kebon Jeruk 3 untuk mencari barang titipan adik si Jo.

Ke BonJer, gw yang mengendarai Satria FU150 milik adik si Jo. Motor ini ternyata nyaman juga dipakai untuk jalan sehari-hari. Stang nya memang lebih pendek dibanding motor bebek biasa, tapi tidak masalah karena bobotnya yang ringan dan koplingnya itu sangat empuk, tidak sekeras Vixion Jo yang telah dipasang kopling dan per kopling racing, Tiger, atau Ninja 250 R. Tenaganya pun juga enak, gak perlu betot gas dalam-dalam buat melaju cepat. Keluhan yang gw rasakan jeleknya tenaga di putaran bawah akibat pilot jet masih standar (brebet) serta bodinya yang kecil bikin ngeri ngebut-ngebut. Sisanya gw review di post berikut :)

Sampai BonJer, kita mencari barang titipan. Sebuah knalpot R9 New Mugello, stang jepit, klakson dengan suara besar, dan spakbor depan (yang lama hancur).

Kita kontek adik si Jo untuk make sure semua yang mau dibeli, sebab stang terlihat masih bagus, klakson tidak bisa dipasang karena tidak ada tempat untuk memasangnya (bodi Satria sangat kecil), dan spakbor sudah diberikan dengan harga murah oleh orang Suzuki. Akhirnya, yang terbeli hanya knalpot R9 New Mugello.

Gw mengambil beberapa gambar knalpot ini dan saat pemasangannya, namun setelah knalpot dipasang gw sampai lupa untuk mengambil foto sang Satria FU150 yang telah dipasangkan knalpot ini saking terkesimanya dengan suaranya yang ngebass bulat, tidak terlalu kencang, tidak terlalu pelan. Langsung pingin coba di test ride rasanya. Secara instan gw dan Jo jadi kepingin knalpot ini.

Gw tes di jalan pulang. Putaran bawah memang gak begitu terasa, tapi tetap ada perbaikan sedikit (efek placebo?), namun di putaran atas terasa lebih enak larinya. Oke punya pokoknya.

Sebenarnya gw juga rekam videonya yang ada suara knalpot ini, sayang kamera Blackberry Bold gw hasil rekamannya jelek. Suaranya jadi terdengar biasa saja, jadi gw gak mau upload.

Tags:

Leave a Reply