Review Pomade: Murray’s La-Em Straight Firm Hold Gel Pomade
- By ivantoar
- 10 June 2015
- 12 Comments
Peringatan
Apabila ditengah-tengah atau selesai membaca ada pertanyaan, silahkan buka post Pomade FAQ (klik sini) apabila ada pertanyaan karena pertanyaan yang paling sering ditanya sudah dijawab disana. Gw tidak akan menjawab pertanyaan yang sama atau yang jawabannya sudah ada. Be smart, read carefully!
Pendahuluan
Beberapa hari lalu teman gw, Januar dari Extremepomade.com mengkontak gw untuk menawarkan dagangannya yang baru masuk yaitu produk terbaru dari Murray’s. Gw cukup tertarik sebab design packagingnya sungguh berbeda dibandingkan produk Murray’s yang lainnya. Murray’s adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak lama sekali dan bila anda melihat design dari produk mereka, anda akan heran bertanya-tanya “sudah dari tahun berapa produk ini ada??” sebab artwork mereka sungguh vintage. Produk-produk terbaru mereka meskipun tidak terlihat se-vintage line-up lama mereka tapi tetap saja memiliki art direction yang agak berbeda dibandingkan produk modern yang biasa kita lihat.
Namun, ada 4 produk baru dari Murray’s yang mana art directionnya berubah menjadi modern dan sleek serta tidak ada kesan vintagenya sama sekali; yaitu D-Luxe Grooming Creme, La-Em Straight Gel Pomade, Grandpa Harry’s Total Control Hair Paste, dan CD’s Cleans Deep Daily Shampoo. Gw mengambil seluruh dari 4 produk baru tersebut dan gw akan mereview Gel Pomade terbaru ini terlebih dahulu.
La-em-strait sendiri adalah sebuah produk rambut yang sudah ada sejak 1915. Namun gw tidak mendapatkan informasi signifikan mengenai brand ini. Yang gw dapatkan hanyalah hasil scan koran vintage dimana ada iklan La-em-strait hair soap (istilah sekarang adalah shampoo batangan, serius, ada shampoo batangan) dan hair dressing. Sayangnya, koran jadul itu tidak bisa gw perbesar gambarnya, dan apabila gw mau melihat secara detail, gw harus mendaftar pada situs tersebut. Namun dugaan terbesar gw adalah La-em-strait dibeli oleh Murray’s, seperti nasibnya eXelento dan Sweet Georgia Brown.
Penampilan
Pomade ini dikemas dalam jar plastik abu-abu gelap berukuran 113 gram (4 oz) dengan tutup putar alumunium berwarna hitam. Tube seperti ini sendiri sudah lazim digunakan oleh pomade-pomade waterbased yang umumnya berasal dari Amerika, namun warna abu-abu dan permainan warna dan artworknya yang membuat kemasan pomade ini sedap dipandang. Pada tutup hitamnya ada sebuah kotak berwarna oranye, didalamnya ada lagi kotak abu-abu yang didalamnya ada tulisan Murray’s dengan warna oranye. Simple, tapi keren. Warnanya cocok.
Pada bodi ditempel stiker two-tone oranye abu-abu. Pada tengah label ini ada logo Murray’s yang tadi ada pada tutup jar, dibawahnya ada foto black and white seorang barber sedang touching up rambut client nya dengan background di lens-blur. Gw tidak pernah menyangka sebuah foto akan cocok masuk dalam labelling product tapi kenyataannya klop dan cocok! Lalu sisanya adalah tulisan untuk cara pakai, komposisi, informasi produk, dan informasi singkat seputar brand La-em-strait. Dari informasi inilah awalnya gw mengetahui La-em-strait adalah produk yang sudah ada sejak lama. Sayangnya informasinya hanya sedikit.
Saat gw buka tutupnya, terlihat sebuah pomade waterbased tipe gel (atau sering disebut ringing gel) yang bening. Namun karena tube plastiknya berwarna abu-abu, jadi seakan-akan warna pomadenya juga abu-abu. Which is cool looking.
Wangi
Wangi produk ini tidak terlalu jelas, agak samar. Namun gw menangkap wangi yang mirip sekali dengan root beer dan ada seperti hint kelapa tapi mungkin itu karena gw sedang bolak-balik mencium produk Murray’s lainnya yang kebetulan wangi kelapa.
Aplikasi
Pencolekan terasa seperti waterbased pomade tipe gel umumnya. Terasa seperti gel yang padat dan tidak encer namun saat diratakan akan menjadi ugh apa ya… gel padat? Gw agak kehabisan kata untuk mendeskripsinya. Intinya dari pencolekan dan perataan hingga aplikasi terasa seperti waterbased pomade tipe gel seperti Suavecito, Layrite, Edgewax, Cockgrease XXX, dsb. Dari kepadatannya, gw bisa bilang ini bukanlah tipe pomade gel yang super heavy, melainkan masih masuk ke medium-heavy. Teksturnya tidak sepadat Cockgrease XXX yang gw punya. Diratakan masih lumayan masuk akal sulitnya, pastikan saja tangan anda tidak basah maka produknya akan tersebar dengan mudah di telapak tangan.
Gw aplikasikan rambut yang lembab sesuai instruksi pemakaian yang tertera. Mengaplikasikan waterbased pomade terasa agak aneh bagi gw, pada rambut kering kesatnya akan setengah-mati, namun pada rambut agak lembab atau bahkan basah tidak terasa seperti mengaplikasikan apapun (sangat encer dan sangat mudah teraplikasikan). Oh well pomade ini teraplikasikan dengan sangat mudah, tidak ada perlawanan sedikitpun seperti memakai pomade tradisional. Gw menggunakan 4 colek untuk meyakinkan masih ada cukup “kepadatan” dan “ketebalan” produk di rambut gw sehingga saat gw menyisir masih tertahan tidak ngeloss begitu saja.
Pada awal menyisir rasanya sangat mudah seperti tidak ada perlawanan. Gw sudah agak takut rambut gw akan letoy, sisiran renggang, dan split kemana-mana namun rupanya saat gw makin lama menyisir produk ini akan sedikit memadat kembali sehingga perlawanannya mulai ada. Kepadatan dan perlawanannya memang tidak terasa seperti pomade tradisional, namun secara ajaib rambut samping gw nurut semua dengan baik seperti gw menggunakan lem di kepala, encer tapi rekat. Bagian tengah dan poni juga gw sisir berulang-ulang sebab saat produknya masih encer baru dipakai, gw tidak bisa mendapatkan perlawanan yang baik agar rambt gw mantap saat disisir, sehingga gw lakukan terus hingga agak kering dan memadat. Waktu yang diperlukan untuk mengering oleh produk ini bisa dibilang tidak terlalu cepat sehingga gw memiliki banyak waktu untuk membuatnya hingga perfect.
Biasanya gw sangat payah menggunakan WB Pomade tipe gel, namun lihat kali ini hasilnya bisa bagus. Gw mulai menyukai produk ini.
Setelah menunggu agar produk mengering, gw coba sentuh rambut gw. Produknya sudah mengeras tapi tidak sampai kering kaku berlebih seperti Layrite Super Hold ataupun Edgewax. Finish dari produk ini masih kaku tapi agak lembab, tidak over keringnya. Dan saat gw mengecek di kaca, wow, gw kagum dengan kilau yang diberikan. Rambut gw terlihat seperti kilau basah, bukan kilau gel seperti umumnya (berkilau tapi nampak kering, aneh). Kilau ini bertahan beberapa jam saja lama-lama memudar dan terlihat berkilau gel seperti umumnya. Sayang sekali padahal gw sudah sangat senang dengan kilaunya yang bertahan cukup lama.
Gw berada pada ruangan tidak berAC dimana cuaca cukup lembab dan gw lumayan banyak bergerak (dibandingkan duduk di depan komputer kantor seharian…). Pomade ini cukup kuat untuk menahan rambut gw seharian dengan intensitas kegiatan dan suhu dimana gw ada seharian. Poni gw sama sekali tidak bergerak sedikitpun, tidak ada splitting sama sekali, sedangkan rambut samping tetap terjaga bentuknya meski pada bagian dekat kuping mulai keluar). Rambut bagian belakang yang menyentuh leher sudah tidak membentuk duck-ass lagi melainkan sudah turun lurus. Saat gw sentuh seluruh bagian rambut gw, pomade ini tidak terasa garing, tetap padat namun terasa agak lembab. Gw rasa itu penyebab utama mengapa rambut gw tidak tetap berada di tempat seharian seperti kebanyakan pomade gel lainnya. Tapi sejujurnya, gw lebih suka seperti ini karena gw tidak merasa rambut gw kaku keras dan seperti pakai lem di rambut.
Pada hari berikutnya gw coba menggunakan produk ini pada rambut kering, dan hasilnya tidak sesuai harapan. Pengaplikasiannya menjadi jauh lebih susah, mirip seperti mengoleskan mentega beku pada roti. Saat rambut lembab, rasanya seperti mengoleskan mentega suhu ruang pada roti, licin! Gumpalannya sungguh terasa sehingga membuat perlawanan yang berat saat menyisir. Rasanya seperti menyisir dengan pomade heavy namun sudah sedikit garing. Meski demikian, holdnya tidak begitu tahan lama, gw rasa itu disebabkan karena pomadenya sudah mengering dan settle dirambut namun karena terus gw paksakan sisir malah jadi terbuang terkena sisir. Namun satu hal yang cukup membuat gw takjub adalah kelicinannya dan kilaunya pada akhir hari, dimana waterbased pomade gel lainnya dalam situasi serupa sudah tidak berkilau dan tetap kesat untuk disisir sehingga tidak nyaman. Intinya, gunakan pomade ini pada rambut yang agak lembab sehingga hold dan kelicinannya tetap ada. Tapi anda bisa temukan sendiri cara yang bekerja untuk anda.
Penutup
Apabila anda mencari waterbased pomade tipe gel yang masih memiliki kilau cukup bagus dan tidak terlalu mengering, produk ini bisa menjadi pilihan anda. Pada pengalaman gw, saat diaplikasikan pada rambut lembab ia memberikan kilau yang tinggi pada beberapa jam pertama, medium-heavy hold, dan pengaplikasian yang mudah serta tidak terlalu garing kering finishnya. Gw suka gel pomade ini terutama karena ia tidak mengering sehingga masih agak bisa ditata ulang. Meskipun sebenarnya gw tidak merekomendasikan anda untuk menata ulang terlalu sering apabila menggunakan waterbased pomade, namun anda tidak pernah tahu kapan saatnya anda terpaksa harus menata ulang. Worth a try!
nah ini yg saya tunggu,,klo koh ivan udh bilang ” Worth a try! ” berarti udh rekomendasi nih. bintang 4
Semoga cocok bro Agung Menurut saya lumayan karena enggak kering parah pas di rambut jadi lebih enak
Harganya berapa?
120 ribu belom sama ongkir kemaren.
Bro ivan,build itu apa sih?
Sisa produk/residu yang tidak hilang setelah keramas.
kalau bro ivan pakai pomade ada gak rambut yang rontok,minimal sehelai atau 2 helai bro,soalnya setiap ane pakai pomade pasti ada rambut yang rontok minimal 2 helai
Ada bro. Almost all the time. Kecuali pas pake krim ato pomade light.
Yooshh… Bang, reviewnya oke nih. Kalo boleh tau, yang tipe ini di jual di mana ya?
Kayaknya ada yang gak baca padahal uda ditulis loh
Bang mau tanya , itu waktu bang ivan pergi kerja naik motor kah ? kena helm bakal ngaruh sesuatu tuh bang ? , kaya holdnya gitu jadi turun
Dulu naik motor, sekarang sudah tidak. Pasti pengaruh, hold sudah pasti turun (tergantung pomadenya, berapa lama ketimpa helm, dan apa sangat berkeringat atau tidak).