Review Pomade: Cornershine Hair Pomade Light

Peringatan

Apabila ditengah-tengah atau selesai membaca ada pertanyaan, silahkan buka post Pomade FAQ (klik sini) apabila ada pertanyaan karena pertanyaan yang paling sering ditanya sudah dijawab disana. Gw tidak akan menjawab pertanyaan yang sama atau yang jawabannya sudah ada. Be smart, read carefully!

Pendahuluan

Cornershine Pomade adalah brand pomade homebrew asal Surabaya milik mas Ajireza. Homebrew ini berawal mula dari keinginannya mas Reza untuk menciptakan produk yang cocok dengan karakter rambutnya. Setelah mendapatkan formula yang pas, dia lalu terpikir untuk menjual racikannya. Mas Ajireza pada beberapa akhir tahun lalu memberikan gw kesempatan untuk mengulas whole set produk-produknya. Pertama gw akan meminta maaf atas delay pembuatan reviewnya seperti yang gw sendiri sudah bilang ke mas Reza bahwa gw sedang sangat sibuk, serta gw memakai rambut gw sendiri untuk eksperimen terus sehingga gw mereview harus selang-seling dengan produk eksperimen gw sendiri.

Cornershine Pomade memiliki 4 varian untuk saat ini, dari Light, Medium, Heavy, dan yang terakhir adalah Non-Petrolatum Pomade. Gw suka mulai mengulas suatu set dari urutan hold ter-rendah. Maka gw mulai dari Light Pomade dari Cornershine. Sebenarnya gw sudah mencoba varian Non-Petrolatumnya awal tahun ini tapi rambut gw sedang tidak mendukung sehingga gw akan tinjau ulang produknya dalam waktu dekat ini.

Penampilan

IMG_20150226_220247

Produk ini dikemas menggunakan tube plastik ceper warna putih yang umum digunakan para homebrewer tanah air. Namun tube yang ini merupakan variasi lainnya yaitu yang dasarnya tidak rata, melainkan menyembul keatas. Labelling produk ini yaitu dengan sticker pada bodi tube, tutup tube, dan dasar tube. Pada label tutup ada gambar seorang pria berkacamata dengan model rambut yang terlihat seperti faded slickback (atau mungkin undercut slickback?), gambarnya sendiri di design posterize hitam putih sehingga minus detail. Logo pomade terlihat dengan tulisan cursive hitam dengan stroke merah dan ada berlian (diamond) warna hijau yang ada tulisanĀ  yang melambangkan hold, “LIGHT”. Pinggirannya berwarna merah dan berisikan informasi lokasi asal homebrew ini dan komposisinya.

Pada label bodi terdapat indikator hold, tagline mereka “IN GREASE WE TRUST”, cara pemakaian produk, merek produk dengan gambar berlian yang terlihat poorly stretched dan komposisi. Begitu pula dengan label pada dasar, terdapat tagline, nama merek dan grafis berlian (sepertinya logo brand?) serta komposisi dan lokasi asal homebrew ini. Gw cukup bingung melihat komposisi yang ditulis sampai 3 kali, lokasi asal yang ditulis juga hingga 3 kali, serta beberapa informasi berulang. Sepertinya informasi tersebut seakan-akan hanya filler supaya designnya agak ramai. Sekilas dilihat memang bagus tapi lama-kelamaan jenuh melihat informasi berulang. Just my opinion.

Saat anda buka tutupnya, anda akan melihat pomade berwarna kuning. Kelihatannya untuk sebuah pomade light permukaannya akan cukup padat.

Wangi

Untuk pomade yang satu ini, spot on sekali wangi madu. Gw gak biasanya suka dengan wangi manis tapi madu bisa jadi sebuah exception. Gw suka madu. Yeah, mereka harum dan enak diminum. Dan manisnya tidak menyengat dan membuat eneg. Saat awal diaplikasikan cukup tercium, tapi lama kelamaan menjadi lebih subtle. Favorit gw adalah setelah beberapa jam pemakaian sebab wanginya “just about right”..

Aplikasi

Dugaan gw tidak sepenuhnya meleset. Pomade ini memang cukup padat pada permukaan. Namun tidak sampai sepadat Slick Boy Deluxe. Pomade ini tipe light yang padat permukaan atasnya namun kalau ditekan masih hancur, tidak harus menggunakan kuku. Saat dicolek makin kebawah makin terasa lunak namun tidak hancur, masih bisa dicolek menjadi satu scoop besar meskipun bukan tipe yang halus dan konsisten. Saat diratakan ia akan hancur menjadi pomade yang sangat encer dan oily. Tidak terasa kental sebagai sebuah light namun kita akan lihat bagaimana performanya.

Diaplikasikan ke rambut sangat mudah berhubung ini pomade light. Gw gunakan 4 hingga 4 1/2 colek pada hari pertama. Pada review kali ini dan seterusnya, akan ada sedikit perbedaan. Dengan berat hati gw beritahukan bahwa gw tidak bisa mengetes lagi bagaimana performa suatu pomade setelah tertimpa helm sebab kegiatan gw sekarang sudah tidak mengharuskan gw naik motor untuk ke lokasi. Pada kali ini gw akan full indoor di ruangan tanpa AC, relatif banyak bergerak dan iklim akan bervariasi sebab di ruangan indoor tanpa AC, kelembaban suhu akan sangat bervariasi tergantung cuaca hari itu.

IMG_20150216_091849 IMG_20150216_091857

Pada hari pertama suhu agak panas dan lembab. Bekerja seharian indoor membuat badan gw terasa lengket dan berkeringat. Saat pengaplikasian awal, gw bisa membuat poni dengan ketinggian sedang tapi pada bagian kanan agak drop karena susah naik, rambut samping dapat dikontrol dengan baik, rambut tengah tertata baik, tidak split namun tidak rapat juga. Dengan karakter pomade yang encer seperti ini memang membutuhkan lebih telaten apabila menginginkan hasil yang super ketat. Pada samping kanan bisa dilihat ada satu rambut bandel yang ogah nurut, sudah di sisir berkali-kali namun lama-kelamaan ia akan kembali lagi. Bagian sana memang membutuhkan pomade yang pas antara kekuatan dan kelengketan.

Pada tengah hari rambut gw mulai turun dan jatuh pada bagian poni. Daya rekat pomade ini sudah berkurang jauh sebab pomade light ini kurang lengket dan finishnya tidak terlalu greasy, melainkan agak mengering; mengering dalam arti seperti minyaknya terserap kedalam rambut dan tidak terlalu basah lagi. Beberapa jenis minyak memang memiliki sifat seperti ini. Pada akhir hari gw sisir ulang rambut gw dan hasilnya masih cukup rapi, tapi hasil poni hanya ketinggian sedang. Agak rentan jatuh karena tidak terlalu rekat. Rambut samping kurang bisa tunduk dengan sangat baik. Setelah keramas build-upnya sedikit.

IMG_20150217_084456

IMG_20150217_084518

Hari kedua, dengan pengaplikasian jumlah yang sama yaitu 4 1/2 colek, terlihat bahwa poni bisa gw angkat lebih tinggi sedikit, kilau terlihat lebih baik, dan samping tetap nurut seperti hari pertama namun tetap tidak terlalu ‘paten’ kerapatannya dengan kepala. Pada hari ini pomadenya terasa menjadi lebih kaku karena akumulasi dari build-upnya. Pada hari kedua ini terasa lebih enak digunakan sebab lebih pas holdnya. Cuaca memang sedang lebih dingin sedikit dibanding hari pertama, dan pada akhir hari poni tidak drop separah hari pertama. Setelah keramas terasa jauh lebih banyak build-upnya. Setelah hari kedua ini gw tidak merasakan banyak perbedaan dari hari kedua.

So, saran gw, apabila pomade ini belum terasa cocok pada hari pertama, cobalah selama beberapa hari lagi, 2 atau 3 hari berturut-turut sebab build-up dari pomade ini menurut pengalaman gw sangat membantu dari segi hold dan kilau. Sebagai sebuah pomade light, kilaunya pada hari pertama agak kurang menurut gw dan mulai lebih terlihat sewajarnya pomade light pada hari kedua dan seterusnya. Gw tidak mengalami kesulitan untuk mendegrease pomade ini. Cukup 1 kali gw aplikasikan hair cream dengan jumlah lumayan banyak, hampir semua pomadenya luntur dari rambut gw dalam sekali keramas.

Penutup

Sebagai sebuah pomade light, pomade ini menjalankan fungsinya dengan cukup baik. Tekstur dari pomade light ini cukup tipikal diantara homebrew lokal yang pernah gw coba, let’s say Slick Boy Deluxe, Suit and Tie Light, Cornershine Pomade Light, Death Pomade Scarecrow versi lama, dan mungkin pomade light lainnya sehingga gw rasa anda pasti sudah cukup familiar dengan teksturnya. Gw suka dengan wangi madunya yang tidak terlalu manis dan refreshing. Untuk performa produknya sendiri gw bisa katakan cukup puas, namun belum ada unsur ‘wah’ yang bisa gw dapatkan. Tapi terkadang anda tidak butuh sesuatu yang sangat ‘wah’. Anda hanya butuh sesuatu yang simple, dibuat dengan benar, bekerja dengan efektif dan semestinya. That’s it. Para pencinta madu, go grab this light pomade!

Categories: Pomade

4 Comments

Leave a Reply to ivantoar Cancel reply