Review Pomade: Morgan’s Pomade

Peringatan

Apabila ditengah-tengah atau selesai membaca ada pertanyaan, silahkan buka post Pomade FAQ (klik sini) apabila ada pertanyaan karena pertanyaan yang paling sering ditanya sudah dijawab disana. Gw tidak akan menjawab pertanyaan yang sama atau yang jawabannya sudah ada. Be smart, read carefully!

Pendahulan

Review kali ini adalah sebuah pomade yang sangat menarik, yaitu Morgan’s Pomade, sebuah pomade buatan Inggris yang sudah ada sejak 1873! Lebih tua daripada Murray’s! Pomade ini diciptakan bagi mereka yang rambutnya mulai ubanan, sebab selain untuk styling, pomade ini tujuannya adalah untuk menghitamkan rambut tanpa kandungan cat didalamnya. Ajaib bukan? Klaim pada website mereka adalah pomade ini dapat menghitamkan rambut dalam jangka waktu 3-4 minggu dengan pemakaian rutin.

Morgan’s sendiri adalah salah satu brand pembuat produk kosmetik/kecantikan tertua di Inggris yang sampai sekarang masih bertahan. Mereka memiliki beberapa jenis produk lain selain produk untuk rambut namun yang gw lihat mereka berspesialisasi pada produk penghitam rambut. Gw sangat tidak sabar untuk mencoba pomade yang klasik ini.

Note: Karena rambut gw hitam tidak ada uban, gw tidak bisa mengetes apakah pomade ini memang menghitamkan rambut atau tidak. Plus, gw tidak akan menggunakan produk ini selama 3-4 minggu berturut-turut sehingga yang gw akan tes adalah kemampuannya untuk menata rambut.

Penampilan

IMG_20141220_131013

Pomade ini dikemas dalam kotak kuning cerah, sangat stand out. Ada tulisan kaligrafi Morgan’s Pomade sdan ada gambar salib merah dengan crest kuning. Designnya seperti obat jaman dahulu. Lalu di sisi lain ada tentang sejarah company Morgan’s dengan foto pendirinya, komposisi, dan sebagainya. Didalam kemasannya, ada kertas cara pemakaian seperti obat. Kemasannya pomadenya sendiri botol beling berwarna amber/coklat dengan tutup alumunium silver dengan tulisan kaligrafi Morgan’s Pomade. Vintage sekali. Grafis pada stiker bodi senada dengan kemasannya, namun terdapat cara pakai dan komposisi.

IMG_20141220_131102

Gw buka tutupnya dan gw lihat pomade berwarna warna coklat yang kelihatannya sangat greasy.

Wangi

Saat pertama gw cium, gw sangat familiar dengan wangi pomade ini namun gw sampai sekarang tidak bisa mengingat wangi apa itu. Kalau tidak salah gw sering mencium wangi yang mirip sekali saat dekat nenek gw, tapi gw pun tidak yakin. Lalu gw baru ingat, gw sering mencium wangi itu saat dekat ayah dan nenek gw, wanginya seperti balsem yang sering mereka pakai, Tiger Balm. Berarti pomade ini ada hint menthol sedikit. Wanginya lembut namun musky dan agak spicy. Gw suka wanginya, classic and masculine.

Aplikasi

Saat gw colek pomade ini gw agak kaget sebab dalamnya kuning.

IMG_20141220_131218

Oke, jadi coklat hanya pada lapisan pertama, bawahnya kuning pekat. Pomade ini encer, pangsa pasar mereka memang para senior yang ubanan dan rata-rata rambutnya konservatif, jadi gw rasa sangat masuk akal kalau pomadenya encer. Lagipula, kaum senior yang rambutnya mulai tipis tidak cocok pakai pomade yang heavy karena takut rontok terjambak.

IMG_20141220_132503 IMG_20141220_132512

Saat diratakan menjadi sangat encer dan berminyak sehingga diaplikasikan mudah sekali. Karena awalnya memang ia encer, gw gunakan 4 colek pada hari pertama. Namun lama-lama ia sedikit mengering sehingga holdnya jadi lumayan dan saat sudah mengering itu tampak basahnya sedikit berkurang. Teksturnya yang encer dan ringan membuat gw bisa membentuk poni cukup tinggi namun holdnya tidak bisa menahan rambut gw saat gw bergerak ekstrim. Dan karena encer, bisa dilihat rambut samping kiri (yang ada belahan) tidak terslick secara sangat rapat, agak mengembang sedikit dan poni agak renggang namun karena ia basah jadi untungnya tidak split. Berhubung gw hari ini hanya indoor tanpa naik motor, rambut gw bertahan tetap pada tempatnya. Gw ada sekali-dua kali recomb untuk merapatkan rambut samping gw dan menyisir ulang poni agar tidak split. Overall hasil dan kilau yang gw dapatkan dengan pomade ini bisa dibilang sangat bagus!

IMG_20141221_110214 IMG_20141221_110223

Malamnya gw keramas dan terasa build-upnya sangat ringan di rambut, hanya meninggalkan sedikit kesan greasy. Tidak ada kekakuan/waxiness sama sekali. Pada hari kedua juga masih weekend dan tidak naik motor, gw gunakan 4 colek lagi dan hasil yang gw dapatkan juga konsisten bagus. Kali ini gw coba push untuk menyisir poni lebih tinggi, dan berhasil, tapi terlihat agak terpisah poni gw karena kurang lengket untuk menahan ketinggiannya. Kilaunya bagus dan berhubung hari ini gw indoor juga (ada panas-panasan sedikit), tatanan rambut tetap bisa bertahan seharian dengan sedikit touch-up. Malam hari gw keramas besok paginya pomade ini hilang total dari rambut gw. Sehingga gw stop pemakaian. Gw tidak mengetes pomade ini saat tertimpa helm. Karena gw rasa pomade sencer ini rasanya kurang cocok untuk pengendara motor.

Satu hal yang unik, pomade ini adalah oil based (bahan dasarnya Mineral Oil/Petrolatum Liquidum), namun pomade ini mengandung air juga, sepertinya itu yang membuat pomade ini tidak terlalu susah dibersihkan. Saat keramas pertama pomade masih terasa sedikit tersisa seperti layaknya light pomade. Namun saat gw keramas lagi esoknya (shampoo + conditioner), eh bisa saja hilang secara total. Sebenarnya Morgan’s tidak menyarankan keramas setiap hari. Agar hasil penghitaman rambut maksimal, dianjurkan keramas hanya sekali atau dua kali dalam seminggu.

Buat mereka yang penasaran bagaimana caranya Morgan’s menghitamkan rambut tanpa ada cat sama sekali, anda bisa baca http://www.morganspomade.co.uk/index.php?main_page=hair_darkening

Penutup

Selama 2 hari weekend pengetesan, gw suka dengan pomade ini dan gw sebenarnya berharap gw bisa mengetes pomade ini lebih lama, mungkin 1 bulan penuh dan gw ingin lihat apakah rambut gw terlihat semakin hitam atau tidak. Either way produk ini memang enak dipakai untuk indoor namun sayang teksturnya yang sangat encer dan relatif mudah dicuci membuat gw menjadi agak ragu untuk menggunakan produk ini selama hari kerja dimana gw harus menggunakan motor. Sebenarnya bisa saja gw bawa pomadenya untuk diaplikasikan saat sampai ditempat namun you know, ada perasaan tidak enak saat anda berlama-lama di WC menata rambut sedangkan orang lain sudah mulai bekerja.

Produk ini menyenangkan untuk digunakan. Plus kemasannya yang vintage menjadi nilai plus sekali bagi koleksi gw. What an eye candy!

Categories: Pomade

14 Comments

  • aray says:

    Bebrapa kali baca review om ivan nemu kata2 specy dan musky.. itu pendefinisian wangi yg seperti gmn sih om?

  • Bro TnR firm hold bro kapan keluarnya?

  • ahd says:

    Misi bro bokap gue mau beli yang ini
    Kira kira berapa ya harganya? :bigsmile:

    • ivantoar says:

      Hmm di Indo rasanya 200 ribuan deh. Gw jarang banget ngeliat yang jual disini, coba searching-searching aja soalnya gw beli dari SG waktu itu.

  • adry says:

    Yang prnh saya tau. Morgans ada 4 variant. Dr warna label kuning,hitam,putih,biru. Penasaran sama yg putih krn ada tulisan slick firm hold. Tp ada yg bilang yg putih water based. Apakah Bro Ivan tau tentang variant morgan lainya??. Pengen beli yg putih tp kl trnyta benar WB gak jadi dah

    • ivantoar says:

      Ini setahu saya ya.. Yang slick firm hold itu kalau gak salah water based kata teman saya (saya juga lupa-lupa ingat karena sepintas aja informasinya). Saya sendiri belum pernah lihat langsung barangnya, dan tidak bisa menemukan foto produk yang ada komposisinya jadi saya enggak bisa berikan informasi yang akurat.

  • Jojobachrun says:

    Koh, mau tanya nih.
    Di label jarnya ada gambar botol kebuka tulisannya 12M.
    Berarti kan expirednya 12 bulan setelah tutupnya di buka?
    Nah, di sebelahnya lagi ada juga tulisan “EXP: 09/18”.
    Gimana tuh, Koh?

    • ivantoar says:

      Good question. Jadi kalo sama sekali belom dibuka masih segel, expired 9/18. Tapi kalo uda dibuka, 12 bulan dr pomade dibuka. Mana yang lebih cepet dijadiin expiry date nya.

      • Jojobachrun says:

        Oiya juga ya, nggak kepikiran haha.
        Punya saya beda nih, Koh.
        Permukaannya warna kuning, sama kayak warna bagian dalamnya.

      • ivantoar says:

        Yang bener kayak punya bro. Saya punya justru yang janggal.

      • Jojobachrun says:

        Pertanyaan terakhir, Koh. :D
        Kan punya saya yang 200g nih, kemasannya kok botol plastik bukan beling. Apa emang beda ya sama yang 100g, Koh?
        Terimaakasih.

      • ivantoar says:

        Kurang tau soal yang itu. Mungkin karena kalo plastik lebih tahan benturan, terutama 200 gram uda mulai berat. Ga tau juga.

Leave a Reply to adry Cancel reply