Gak makan daging babi = Muslim/Tiko?

Gak ada maksud buruk dari post gw kali ini (ya ya, gw tau gw sering membuat lelucon SARA tapi tidak kali ini).

Bagi orang-orang Indonesia (dan bahkan mungkin dunia), orang yang tidak makan daging babi di identikkan dengan kata Islam, Muslim. Bahkan ada yang dengan rasisnya langsung menyebut tiko atau fan khui (sebutan kasar untuk kaum pribumi).

Memang hal itu identik dengan mereka karena para kaum Muslim diharamkan untuk makan daging babi. Ledekan-ledekan dan sebutan ini juga sering kali ditujukan untuk gw. Baik keluarga, maupun teman, semua langsung mengeluarkan ledekan ini saat mereka tahu kalo gw tidak makan daging babi meskipun mereka tahu bahwa (maaf) gw bukan pribumi Indonesia ataupun beragama Islam.

Gw tidak pernah memasukkan ledekan mereka ke hati, tapi ada suatu masanya juga dimana gw sedikit jenuh dipanggil seperti itu. Gw gak suka makan babi karena memang rasanya aneh (selera orang beda-beda bung!) dan karena gw mendengar dan membaca artikel buruk tentang daging babi dan kesehatan. Contohnya http://www.squidoo.com/Dangers_of_Pork dan http://www.onlinetruth.org/Articles%20Folder/eating_pork_can_be_hazardous_to.htm.

Kalau kalian mau tahu saja, gw cukup selektif dalam hal makanan. Gw tidak makan daging selain daging ayam dan sapi. Seafood pun gw hanya makan ikan dan beberapa jenis kerang. Beberapa makanan seperti telur dan daging harus matang. Intinya, gw adalah pemilih makanan. Lalu, kalau misalnya Muslim mengharamkan telur setengah matang apa gw juga lantas mau diledek Muslim? Orang yang tidak makan daging sapi langsung dikatain Hindu? Toleran sedikit dengan selera makan orang.

Makanan ya makanan dan itu adalah selera bung…

Categories: Life

Leave a Reply