Beberapa masalah dengan handphone touch screen

Gw adalah pengguna handphone dengan keypad konvensional secara “die hard”. Dulu, apabila sebuah handphone mau masuk kedalam kandidat handphone baru gw, kriteria yang tidak boleh absen adalah keypad, dan gw sangat anti dengan touch screen.

Namun, suatu saat gw memilih handphone touch screen (Samsung Galaxy Mini) untuk menggantikan Nokia N95 gw yang sudah uzur. Alasannya sebenarnya hanya karena ingin coba operating system Android. Uniknya, Android hanya support device yang memiliki touch screen. Apabila Google sudah menetapkan Android hanya untuk device touch screen, pasti ada suatu alasan yang kuat. Maka gw semakin penasaran.

Setelah mencoba handphone touch screen, berikut masalah atau kekurangan yang gw alami.

1. Pembiasaan

Sebenarnya bukan masalah, tapi beralih dari keypad ke touch screen perlu pembiasaan yang tidak sebentar. Terutama apabila layar sentuh yang ada cukup kecil seperti handphone gw. Gw telah melewati tahap ini sekitar 2 hari.

Jangan salah, sebenarnya dengan keypad pun perlu pembiasaan karena setiap merek handphone biasa layout keypadnya berbeda. Entah keypad 3×4 atau QWERTY, pasti ada sedikit beda antara merek. Tapi pembiasaan yang diperlukan sangat sebentar. Hanya hitungan menit atau jam.

2. Kecepatan mengetik

Berkurang. Dengan touch screen mengetik jadi lebih susah karena kemungkinan salah pencetnya jauh lebih besar. Dan setiap salah mengetik gw harus menghabiskan waktu lagi untuk menghapus tulisan yang salah.

Bahkan dengan mode 3×4 touch screen pun kecepatan mengetik gw juga masih cukup buruk sebab gw harus menunggu jeda yang ada apabila gw ingin mengetik huruf yang keypadnya bersamaan. Contoh huruf “A” dan “B” sama-sama ada di keypad angka 2. Pada handphone keypad 3×4, jeda ini bisa diakali dengan menekan tombol navigasi ke kanan, sementara pada handphone keypad QWERTY tidak ada jeda sama sekali.

3. Kondisi pengoperasian

Saat gw mengendarai motor dengan sarung tangan, menggunakan touch screen hampir tidak mungkin. Jadi tiap kali gw menepi, gw harus membuka sarung tangan gw terlebih dahulu untuk membaca SMS atau menelepon kembali orang yang miss called gw.

Terlebih gw tidak bisa lagi mengetik tanpa melihat 8) . Ini adalah sebuah skill yang gw miliki dengan handphone keypad 3×4. Dan skill ini tidak bisa lagi dipakai dengan handphone touch screen atau keypad QWERTY :(

Jari gw pun harus dalam keadaan kering atau gw akan mengotori screen gw. Pada handphone keypad gw bisa mengakali ini dengan memencet tombolnya dengan kuku gw.

4. Selection, copy, paste

Mau ke bagian tertentu pada message? Gampang, tinggal pencet daerah yang di inginkan. Namun terkadang gak segampang itu. Memilih celah diantara huruf-huruf terkadang malah jadi lebih lama karena salah pencet.

Mau melakukan selection? Sama juga jadi sedikit lebih susah. Kita harus memilih bagian awal atau akhir text yang mau di block, tekan optionnya, lalu geser sampai bagian yang diinginkan. Kadang memilih bagian akhirnya juga bisa meleset. Ini sedikit mengesalkan.

Pada beberapa handphone keypad disediakan tombol khusus untuk block text/item dan ada key shortcut untuk langsung copy dan paste.

Di sisi lain, gw suka handphone touch screen karena dia sangat interaktif. Tapi tetap kelemahan ini masih membuat gw minder menggunakan handphone touch screen. Handphone berikut gw akan tetap handphone keypad. Atau touch screen + keypad yang dilengkapi dengan navigation trackball/button.

Leave a Reply