Thursday – No Devolución

Artist: Thursday
Album title: No Devolución
Genre: Post-Hardcore
Released: 12 April 2011
Label: Epitaph Records

Track listing:
1. “Fast to the End”
2. “No Answers”
3. “A Darker Forest”
4. “Sparks Against the Sun”
5. “Open Quotes”
6. “Past and Future Ruins”
7. “Magnets Caught in a Metal Heart”
8. “Empty Glass”
9. “A Gun in the First Act”
10. “Millimeter”
11. “Turnpike Divides”
12. “Stay True”

Kemarin album Thursday yang berjudul No Devolución telah di rilis dalam bentuk fisiknya, sementara kopi digital sudah beredar beberapa hari sebelumnya, baik versi berbayar di iTunes, hingga preview legal yang tidak tanggung-tanggung! Full stream di Myspace dan di Exclaim.ca! Tapi gw mengambil kopi yang digital karena album Thursday yang sejauh ini gw ketemu di toko hanya ada yang A City By The Light Divided dan War All The Time.

Dalam album kali ini Thursday kembali ke aliran Post-Hardcore jadul. Lagu-lagu dalam No Devolución lebih terasa atmosferik dan suram. Vokal pada beberapa lagu seperti “Fast to the End”, “No Answers”, “A Darker Forest” terasa sekali suram. Mirip dengan vokal pada genre musik Shoegazing. Apabila kalian tidak bisa membayangkan, ambil vokal “Circuits of Fever” pada album mereka sebelumnya yaitu “Common Existence” sebagai pembanding.

Gw sendiri suka sekali penggunaan synthesizer pada “No Answers”, lalu dengan piano pada lagu “Sparks Against The Sound”. Riff piano yang dipadukan dengan gebukan drum dan vokal Geoff Rickly yang suram, dapet banget feelnya.

Setelah dibuai dengan 4 track pertama, album ini terasa hidup kembali dengan raungan gitar dan vokal yang lebih bersemangat pada “Open Quotes”. Disusul oleh “Past and Future Ruins” yang bergaya Screamo. Ada screaming vocals yang distorted pada lagu ini, namun tetap tidak menghilangkan kesan atmosferik album ini. Lalu ada “Magnets Caught in a Metal Heart” yang lebih upbeat dan kental aura lagu Pop.

Layaknya manusia, setelah ia bangkit dan meledakkan seluruh tenaganya, ia harus beristirahat kembali. Begitu pula dengan album ini. Setelah bersemangat, ia tidur lagi pada lagu ke 8 yaitu “Empty Glass” yang merupakan lagu terpelan di album ini. Tanpa drum yang menggebu-gebu, tanpa gitar yang meraung-raung, hanya vokal putus asa sang vokalis ditemani oleh synthesizer yang terdengar seperti suara organ gereja. Baru belakangan saja drum baru masuk.

Selesai istirahatnya boy, waktunya untuk bangkit kembali bersama “A Gun in the First Act”, “Millimeter”, dan “Turnpike Divides”. Menurut gw “Millimeter” dan “Turnpike Divides” terdengar seperti lagu-lagu pada album Thursday sebelumnya yang berjudul A City By The Light Divided.

Usai dengan perjalanan 11 track, album ini ditutup dengan “Stay True” yang berdurasi 7 menit 52 detik. Menurut Thursday, instrumental pada lagu ini diambil dari potong-potongan lagu yang biasa mereka mainkan di studio untuk warming up baru kemudian ditambah vokal. Liriknya sendiri ditulis oleh Rickly untuk band hardcore Touché Amoré dan isinya merupakan apa yang Rickly harapkan dari mereka.

Rating : 4.5 out of 5

Categories: Music

Leave a Reply