Review Pomade: Pompking Green Gamma Grease

• By ivantoar
• 18 October 2014
• 4 Comments

Peringatan

Apabila ditengah-tengah atau selesai membaca ada pertanyaan, silahkan buka post Pomade FAQ (klik sini) apabila ada pertanyaan karena pertanyaan yang paling sering ditanya sudah dijawab disana. Gw tidak akan menjawab pertanyaan yang sama atau yang jawabannya sudah ada. Be smart, read carefully!

Pendahuluan

Pompking adalah pomade homebrew yang berasal dari Chicago. Sebagai sebuah homebrew, pomade ini sudah tidak terlalu asing lagi, kira-kira dari tahun 2012 saat gw baru mulai mengakrabkan diri ke dunia pomade, gw sudah cukup sering mendengar namanya disebut-sebut namun gw belum pernah terpikir sekalipun untuk membelinya. Namun bulan lalu gw mendapat kesempatan untuk membeli pomade ini maka tidak ada salahnya gw coba.

Varian yang gw ambil adalah Gamma Grease Green. yang katanya memiliki aroma Sandalwood (cendana). Berhubung wangi Sandalwood/cendana adalah salah satu aroma yang gw sukai, Ada varian Red Gamma Grease yang memiliki wangi Cherry Cola namun gw tidak terlalu sreg dengan pomade yang memiliki wangi makanan/minuman jadi instan Green Gamma Grease adalah pilihan gw. Pompking masih memiliki banyak varian lain, termasuk yang OG (Original) yang memiliki wangi Pumpkin Spice (buah labu). Cool name play, Pumpkin jadi Pompkin(g).

Penampilan

Pomade ini dikemas dalam kaleng pipih warna hitam yang tutupnya slip on. Tipikal kaleng bundar ceper homebrew Amerika. Pada labelnya ada gambar Hulk versi kartun imut dengan background balok beton warna ungu. Sang Hulk kartun tersebut sedang berbicara “Gamma Grease”. Lalu pada dasar kaleng terdapat label berisikan keterangan komposisi dan manufaktur. Saat dibuka terlihat pomade waxy yang berwarna hijau hulk.

Gw bukan penggemar design kartun yang imut-imut seperti ini jadi sebenarnya gw kurang suka dari sisi design. Plus label keterangan komposisi juga tidak kalah kekanak-kanakan dengan logo radioaktif serta font Comic Sans Ms. Totally not me. Namun gw tetap beli ini karena di iming-imingi wangi sandalwood.

Wangi

Wangi dari pomade ini tidaklah mellow seperti pomade sandalwood yang biasa gw cium. Wanginya strong, in your face, dan sangat woody/herbal. Awalnya gw agak kaget dengan wanginya, namun setelah gw cium dan rasakan lebih lama, gw mulai bisa mengapresiasi wangi yang sangat old-school dan maskulin ini. Terutama setelah dipakai, wanginya perlahan mulai lebih lembut dan pada siang-sore hari menjadi perfect.

Wanginya bertahan seharian penuh dan tercium. Anda mungkin harus menyesuaikan jenis parfum anda (apabila menggunakan) agar wanginya masuk dengan pomade ini. Gw gunakan parfum murah Tabac dan aromatic woody scentnya sangat cocok dengan pomade ini.

Aplikasi

Pomade ini terkategorikan sebagai medium to heavy hold menurut brewernya. Gw memiliki gambaran bahwa pomade ini adalah medium-heavy pada umumnya dan ternyata tidak demikian. Dicolek keras, permukaan pomade ini keras sampai ke dasar pomade. Diratakan juga keset dan tidak terlalu mudah. Hindari pencolekkan terlalu banyak karena sepertinya akan berakibat tidak ratanya pomade di telapak tangan sehingga menyebabkan flaking. Diaplikasikan ke rambut lumayan susah namun cukup menjambak rambut, terutama rambut yang sudah panjang sebab pomade ini sangat waxy dan kesat. Gw sama sekali tidak bisa membayangkan seperti apa yang sebenarnya disebut oleh heavy dan very heavy oleh brewernya. Mungkin power glue akan lebih mudah disisir daripada varian very heavy versi brewernya.

Hasil rapi, ada sedikit gap pada poni.

Rambut samping kanan agak susah dirapikan karena terlalu waxy pomadenya

Gw gunakan 3 colek dan rasanya sudah cukup sebab gw ratakan dengan sangat baik dan menyeluruh melalui proses yang cukup menyakitkan. Hasilnya bisa dibilang setara dengan pengorbanannya. Lihat gw bisa menyisir dengan rapi terutama bagian samping kiri entah kenapa mau menurut, rambut tengah oke, serta pada bagian poni dapat disisir tinggi karena holdnya sangat mumpuni. Ada gap yang cukup besar karena pomade ini tidak terlalu lengket serta bagian samping kanan yang notabene lebih pendek sedikit dari samping kiri agak susah dirapikan seperti yang terlihat pada gambar. Kilau natural.

Hasil hari kedua, poni lebih tinggi namun split juga lebih banyak.

Pomade ini tidak memiliki build-up sama sekali pada saat gw tes. Pomade ini dapat hilang dengan total setelah ritual tiap malam yaitu shampoo + conditioner, namun wanginya tetap ada di rambut samar-samar. Sehingga karena absennya build-up, hari kedua dan ketiga dalam pengetesan gw mendapatkan hasil yang kurang lebih sama, namun pada hari kedua lebih tinggi poni gw tapi gap/split lebih banyak. Pada hari ketiga split sama sekali hilang karena gw agak curang campur dengan sedikit Tancho, plus menjadi lebih mudah diaplikasikan juga.

Meski demikian, gw suka pomade ini saat gw di kantor. Setelah tertimpa helm, sudah bukan rahasia lagi kalau pomade akan berkurang holdnya. Nah, disitulah pomade ini terasa menjadi seperti heavy yang lebih balanced. Hold dapat, namun splitting tidak terjadi. Faktanya, rambut gw terlihat sangat bagus di kantor. Lalu seperti yang gw telah bilang sebelumnya, wanginya mulai berkurang dan melembut sehingga menjadi lebih soft dan mellow overall.

Penutup

Gw kurang terlalu suka dengan pomade ini. Secara hold memang bagus dan tidak bisa dipungkiri bahwa rambut gw setelah tertimpa helm tetap bagus dan gw suka dengan wanginua, namun sayang teksturnya yang keras membuat pengaplikasian menjadi cukup sulit serta memakan waktu, tentunya juga menjambak-jambak rambut. Hasil awal pemakaian yang gw dapatkan kurang bagus, namun saat gw campur dengan sedikit pomade yang lebih basah, karakternya menjadi jauh lebih pas untuk gw.

Gw hanya akan menggunakan pomade ini sesekali, dan itupun paling akan gw campur dengan pomade light atau dapat berguna apabila gw ingin mengurangi build-up di rambut gw.