Review Pomade: Pomps Not Dead Daily Grind

• By ivantoar
• 11 October 2014
• 7 Comments

Peringatan

Apabila ditengah-tengah atau selesai membaca ada pertanyaan, silahkan buka post Pomade FAQ (klik sini) apabila ada pertanyaan karena pertanyaan yang paling sering ditanya sudah dijawab disana. Gw tidak akan menjawab pertanyaan yang sama atau yang jawabannya sudah ada. Be smart, read carefully!

Pendahuluan

Berhubung dengan positifnya feedback mengenai review yang telah dipersingkat, gw akan mereview untuk kedepannya secara singkat.

Pomps Not Dead adalah sebuah line-up pomade homebrew dari Houston, Texas, yang dimiliki oleh Edwin. Pomps Not Dead memiliki beberapa varian yang itu OG/Original dan Pompage pada varian medium hold, Slick of it All dan Bacon Grease pada varian light hold, dan Daily Grind dan CQC (Close Quarter Combing) pada firm hold yang gw asumsikan sebagai sebuah heavy.

Gw sangat tertarik untuk mereview pomade ini sebab PND telah mendapatkan banyak review positif dari para penggunanya serta designnya yang unik dan keren, misalnya saja CQC yang bernuansa peluru/senjata, OG yang bernuansa kayu elegan, Daily Grind yang bernuansa papan skateboard, Pompage yang bentuknya seperti kaset, dan sebagainya tidak bisa gw sebutkan satu per satu.

Penampilan

Pomade ini dikemas dalam kaleng dengan tutup slip on berukuran 113 gram (4 oz). Kaleng PND berbeda dengan kaleng homebrew dari USA lainnya, kalengnya seukuran dengan BAM! Pomade. Diameternya memang lebih kecil tapi ia lebih tinggi keatas.

Pada label bodi ditempel label bermotif kayu, bodi tutup ditempel kertas timbul bermotif kasar seperti amplas (gw baru pernah lihat yang seperti ini!) dan pada label tutupnya memiliki background biru muda, dengan keterangan komposisi dan deskripsi lain melingkar pada ujung label dan di tengah ada seorang lelaki yang sedang bermain skateboard. Ilustrasi lelaki ini seperti clip art retro tahun 1950an dan gw sangat suka dengan ilustrasi seperti demikian.

Saat gw buka tutupnya, gw melihat pomade berwarna kuning yang terlihat cukup mengkilap.

Wangi

Saat gw cium langsung dari kalengnya, pomade ini wanginya agak lucu. Gw awalnya agak kebingungan, sebab wanginya seperti wangi mobil orang tua gw. Saat gw telusuri kesamaannya, ternyata baru terbuka di hidung gw bahwa wangi itu adalah wangi kulit. Tak heran bila wanginya mirip mobil dan sangat familiar. Wangi kulitnya tidak terlalu mirip dengan Morris Motley.

Penciuman lebih lanjut membuka note baru, terutama saat gw telah memakai pomade ini dan mencium ke bagian tengahnya. Wanginya seperti kekayuan, cukup earthy dan medicinal (seperti obat) namun tidak terlalu pahit. Gw pun teringat dengan pomade Doc Elliot Black. Wanginya ternyata mirip dengan pomade ini, bedanya Doc Elliot sangat terasa note herbal/woody nya. Keduanya sama-sama memiliki wangi leather yang keras namun PND lebih smooth smelling.

Gw suka sekali dengan wanginya sebab gw suka dengan wangi Doc Elliot. Namun secara overall gw memilih wangi Doc Elliot karena lebih strong dan earthy

Aplikasi

Ternyata pomade ini saat gw coba bukanlah firm hold yang seperti gw kira. Pomade ini lebih masuk ke pure medium dari teksturnya. Pomade ini cukup lembut untuk dicolek dan mudah untuk diratakan. Lumayan licin dan lengket di tangan, dan sangat mudah untuk diaplikasikan. Teksturnya mirip Reuzel Grease Medium Hold namun pomade ini lebih light.

Shine dari pomade ini bagus untuk kelas medium hold. Saat gw aplikasikan 3 colek ke rambut gw, terasa memang pomade ini pure medium namun meskipun demikian gw mendapatkan hasil yang sangat bagus dan berturut-turut. Pomade ini memang holdnya tidak seberapa namun ia memberikan hold yang sangat pas dan tidak memberatkan rambut sehingga daya holdnya maksimal. Gw sangat suka pomade yang seperti ini. Rambut samping dapat gw sisir dengan slick secara bagus, poni dapat gw bentuk dengan tinggi dan sangat rapi overall. Selama 5 hari pengujian gw mendapatkan hasil yang bagus secara konsisten! Gw rasa gw tidak perlu banyak mengetik, biarkan foto tersebut menjadi bukti betapa cocoknya rambut gw dengan pomade ini.

Hari pertama. Hasilnya sangat memuaskan.

Hari pertama, tampak samping

Hari kedua. Bagian tengah sedikit berantakan dan gap sebab terkena sisir saat gw mau touch up bagian lain

Hari kedua, tampak samping

Hari ketiga.

Hari ketiga.

Hari keempat.

Hari keempat.

Pada saat di kantor, pomade ini tidak terasa kehilangan holdnya secara drastis. Beberapa hari saat pengujian, pomade ini bekerja dengan sangat baik setelah tertimpa helm. Hasil yang gw dapatkan di kantor sangatlah bagus. Rapi dan cukup bervolume pada bagian poni. Pada rambut samping, pomade ini tetap dapat menundukkannya dengan sangat baik, namun tidak dapat sampai sangat erat ke kulit kepala, melainkan agak mengembang. Tidak masalah, selama rapi, sedikit mengembang dan tidak erat kulit kepala juga tak masalah.

Build-up dari pomade ini tidak terlalu dahsyat. Build-upnya agak tipis tapi gw dapat menyisir dengan bagus dengan build-upnya setelah keramas. Pada pagi hari, build-upnya terasa lumayan tipis sehingga setiap hari selama 5 hari gw menggunakan 3 colek. Gw berhasil mendegrease build-up pomade ini hanya dalam 1 malam menggunakan hair cream, shampoo, dan conditioner.

Penutup

Semakin banyak gw mencoba pomade, semakin sulit untuk menyebut kata favorit sebab dalam perjalanan gw mereview pomade, banyak pomade yang bagus, namun banyak juga yang lebih dari sekedar “bagus”. Pomps Not Dead Daily Grind menurut gw layak gw kategorikan sebagai pomade yang lebih dari sekedar bagus, dapat disetarakan dengan Reuzel Grease Medium Hold namun versi lebih lightnya.

Sebagai sebuah pomade medium hold murni, PND Daily Grind sangatlah kompeten. Gw bisa mendapatkan hasil yang sangat bagus berturut-turut. Holdnya mungkin bukan yang terbaik namun bekerja dengan sangat sangat baik pada rambut gw, kilaunya juga bagus untuk sebuah medium, secara wangi unik dan sangat masuk dengan selera gw, serta designnya yang unik enak dipandang mata.

Apabila anda adalah seorang yang dapat mengapresiasi medium hold pomade murni, ini adalah pilihan yang tepat untuk anda.