Review Pomade: Bukowski Medium

• By ivantoar
• 16 August 2014
• 4 Comments

Peringatan

Apabila ditengah-tengah atau selesai membaca ada pertanyaan, silahkan buka post Pomade FAQ (klik sini) apabila ada pertanyaan karena pertanyaan yang paling sering ditanya sudah dijawab disana. Gw tidak akan menjawab pertanyaan yang sama atau yang jawabannya sudah ada. Be smart, read carefully!

Pendahuluan

Sebelumnya, gw telah mereview varian Heavy dari line-up Bukowski. Kali ini gw memiliki kesempatan untuk mereview versi mediumnya. Kalau diperhatikan memang jedanya sungguh lama, maklum pada waktu itu gw memang tidak membeli berbarengan.  Tentang company ini sendiri gw sudah jelaskan pada post sebelumnya, sehingga gw tidak akan banyak mengulas lagi tentang company ini.

Penampilan

Pomade ini dikemas dalam kaleng standar homebrew import yang bundar pipih berukuran 120 gram/4oz berwarna hitam dengan tutup slip-on. Secara dimensi sama dengan pomade import lainnya yang menggunakan kaleng sejenis seperti Lockhart’s, The Classics, Doc Elliot, dan sebagainya.

Pomade ini memiliki label pada tutupnya saja, dan secara grafis, labelnya sama persis dengan Bukowski Heavy. Yang beda hanya skema warna, dimana Bukowski Heavy memiliki background merah, pada label medium menjadi putih, serta grafis yang pada varian Heavy memiliki warna emas, pada Bukowski Medium menjadi warna merah. Serta tulisan Heavy berubah menjadi Medium. Gw lebih menyukai skema warna Bukowski Medium dibandingkan Heavy.

Saat gw buka tutupnya, terlihat isinya kelihatannya waxy dan berwarna putih dengan sedikit warna kuning yang sangat pucat. Dari jauh, pasti kelihatannya seperti putih, namun saat dilihat lebih jelas barulah warna kekuningannya nampak.

Wangi

Pomade ini memiliki wangi batu ambar yang dicampur dengan rempah-rempah. Kelihatannya batu ambar merupakan sumber wewangian yang populer dan katanya sering dipakai di Arab. Gw sendiri belum pernah mencium batu ambar langsung dengan hidung gw. Namun versi yang dipakai di Bukowski ini di blend dengan sangat baik. Wanginya tidak terlalu spicy, sedikit musky, sedikit manis, dan warm tapi tidak overly warm. Sangat maskulin dan enak dicium! Gw suka sekali dengan wanginya dan gw rasa wewangian ini dapat dikembangkan menjadi sebuah line-up full dengan wangi yang sama.

Aplikasi

Pomade ini saat pertama kali gw colek, terasa keras dan waxy. Gw menggunakan kuku gw untuk mencongkel lapisan pertamanya. Namun jangan khawatir, pomade ini sama sekali bukan batu, ia mudah tersebar setelah anda mulai memanaskannya di telapak tangan. Teksturnya mirip dengan Bukowski Heavy namun lebih encer, ia padat pada awalnya, namun meleleh menjadi seperti mentega kental setelah anda gosokkan terus di telapak tangan. Ada bongkahan-bongkahan yang kadang tidak bisa rata hanya dengan digosok sehingga harus ditekan, namun tidak sulit karena secara overall masih mudah untuk diratakan, hanya saja memakan waktu lebih lama dari biasa.

Diaplikasikan ke rambut mudah, tidak menjambak rambut sama sekali, mulus saat diaplikasikan secara merata. Pada hari pertama gw gunakan 3 colek saja. Gw merasa agak kurang tapi gw sudah terlanjur menyisir saat gw rasa demikian. Meskipin begitu, gw bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dengan pomade ini. Poni dapat gw bentuk dengan ketinggian yang bagus dengan bentuk yang bagus juga, serta rambut tengah dapat gw sisir dengan cukup bagus, meski tidak terlalu rapat, sedangkan rambut samping bagian yang pendek-pendek kurang dapat ditaklukkan. Gw rasa memang terlalu sedikit gw gunakan pada bagian samping. Holdnya benar-benar terasa sebagai sebuah medium hold. Kilau yang diberikan oleh pomade ini juga sedang.

Saat di kantor, gw tidak mengalami gejala splitting sama sekali tapi memang pomade ini sudah melunak dibandingkan awal pemakaian. Gw sudah mencoba beberapa pomade tanpa petrolatum dan rata-rata kelamaan melunak seperti ini. Dengan holdnya yang sudah melunak, di kantor gw bisa mendapatkan sebuah contour yang rapi dengan hasil yang lumayan bagus. Tidak terlalu bervolume tapi oke at least terlihat tidak kempes. Wanginya bertahan sepanjang hari di kantor dan itu adalah poin plus bagi gw karena gw suka wanginya.

Sepulang kerja, gw mandi dan keramas. Pomade ini memiliki build-up yang lumayan untuk sebuah pomade tanpa petrolatum, terasa agak waxy build-upnya namun bukan overly waxy ala pomade heavy, melainkan waxy wajar ala build-up pomade medium. Wanginya masih tercium samar-samar. Sepertinya wanginya akan mengikut di rambut gw dalam waktu yang lama. Kalau gw sih suka, yang kasihan adalah yang tidak cocok dengan wanginya, namun gw rasa kebanyakan orang akan suka wanginya sebab wanginya sangat classy dan manly.

Esok paginya, gw merasa build-up yang ada pada rambut gw semakin melemah, sehingga gw gunakan 4 colek pada hari ini dengan harapan gw bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Pada awal pemakaian memang benar, bisa dilihat ketinggian poni gw naik jauh, serta rambut samping gw terlihat sudah jinak. Kilaunya pun juga terlihat lebih yang mana wajar karena gw kan mengaplikasikan lebih banyak.

Bagaimana dengan di kantor setelah lepas helm? More or less sama dengan hari pertama. Well gw juga tidak menyangka tidak begitu ada perubahan padahal gw menggunakan lebih banyak. Sama-sama holdnya berkurang drastis setelah gw melepas helm sehingga rambut gw strictly konservatif pada hari kedua ini. Dan saat dirumah build-upnya pun juga terasa nyaris sama, tidak banyak berubah.

Pada hari ketiga, gw gunakan dengan jumlah seperti pemakaian hari pertama, yaitu 3 colek. Sebab pada hari kedua gw gunakan banyak namun gw tidak merasakan adanya perubahan apapun, sehingga daripada malah menjadi boros, gw gunakan saja seperlunya sampai gw merasa rambut gw tercoat dengan pomade secara cukup dan sempurna. Note, pengalaman anda mungkin berbeda dengan pengalaman gw, COBA SENDIRI. Apabila anda memang memerlukan lebih, pakailah lebih.

Pada hari ketiga ini, hasil yang gw dapatkan juga bagus. Gw berhasil mendapatkan ketinggian yang cukup tinggi pada poni, yes lebih tinggi dari hari pertama, namun tidak setinggi hari kedua. Posisinya berada di tengah-tengah dan gw rasa itu wajar, sebab memang pada hari pertama gw kan memang baru memakai 3 colek, hari kedua gw sudah ada build-up namun gw gunakan 4 colek, lalu pada hari ketiga gw gunakan 3 colek dari build-up yang seperti hari pertama. Ada sedikit gap/renggang pada dekat poni dan harus disisir ulang lagi apabila gw ingin merapatkan sisiran (dan tentunya berpotensi mengacaukan bentuk dan ketinggian poni), namun pada bagian lain masih sangat rapi dan bagus, sehingga gw harus biarkan saja.

Pada saat di kantor pada hari ketiga ini gw lagi-lagi merasakan hal yang sama. Gw pikir apabila pomade ini tidak terlalu melembut akan lebih baik. Namun seperti inipun gw juga sudah suka sebab paling tidak gw tidak melewatkan hari di kantor dengan rambut yang terlihat jelek. Memang tidak begitu tinggi, tapi paling tidak rapi dan tidak flat, bentuknya masih bagus dan memiliki kilau yang sedang sehingga tidak terlalu aneh dilihat oleh rekan kerja gw (meski sebenarnya gw tidak peduli mereka pikir apa, I love shiny hair!).

Penutup

Jujur saja nilai paling plus dari pomade ini adalah wanginya. Gw suka sekali dengan wanginya dan ditambah lagi wanginya sangat tahan lama; seharian masih ada di rambut bahkan masih samar-samar setelah keramas. Untuk pomadenya sendiri, shine yang diberikan adalah medium shine, namun pomade ini tidak membuat anda terlalu mencolok dengan shinenya, masih tergolong medium yang mengarah ke rendah. Holdnya sekedar cukup. Awalnya memang holdnya lebih dari cukup bagi gw, namun pomade ini mengalami permasalahan yang sama seperti varian heavy nya, yaitu cepat melembut dan menurun holdnya.

Gw rasa pomade ini lebih cocok untuk anda yang berrambut lurus. Mereka yang berrambut ikal dan memprioritaskan hold diatas segalanya harus mencari pomade lain. Apabila anda menginginkan tata rambut yang tinggi serta bertahan lebih lama, anda lebih baik mencoba varian heavy nya. Tapi sekali lagi, varian heavynya pun terasa seperti medium seiring waktu, terutama di tempat yang lembab dan atau panas.