Wifi router dan Android

Yang gw suka dari set up internet gw dulu itu karena koneksi gw menggunakan direct access dari cable modem tanpa menggunakan router.

Namun hari ini, bokap gw membelikan kita sebuah router supaya koneksi rumah menjadi wifi. Tentu gak masalah, wifi bukanlah hal yang buruk. Sekarang laptop dirumah menjadi sedikit lebih berguna karena ada wifi. Pretty much it is good news isn’t it?

Masalahnya ada di settingan routernya sendiri. Gw sering hosting game server dan gw takut dengan dipasangnya router, para klien gw gak bisa connect. Masalah ini sudah gw atasi dengan belajar port forwarding dengan router apartemen gw di Singapore. Tapi ada satu step yang gak bisa dilakukan pada PC gw, yaitu membuat static IP.

Static IP gak bisa di set di komputer gw. Gw hanya bisa berharap kalo komputer ini gak akan ganti-ganti IP setiap kali dia connect ke internet, jadi settingan forward gw gak harus berubah terus.

Anyway, 2 hari yang lalu gw juga mendapat hand phone baru untuk menggantikan si Nokia N95, yaitu Samsung Galaxy Mini. Hand phone ini menggunakan sistem operasi Android versi 2.2 Froyo dan dibekali prosessor 600 Mhz dan 279 MB RAM.

Hand phone ini memang sangat menyenangkan karena OS Android itu mengingatkan gw pada jaman kejayaan sistem operasi Symbian. Gw ingat betapa antusiasnya gw dulu ketika gw baru belajar Symbian, mengenal cara kerja sistemnya, dan cara kerja aplikasinya. Android kurang lebih menawarkan hal yang sama, kustomisasi sampai ke akar-akarnya!

Namun ada hal yang gw sayangkan dari hand phone baru gw ini. Bukan dari cara pakainya, melainkan hardwarenya. Bawaan OS Android itu boros pemakaian baterai dan kamera yang ditawarkan pada HP ini sangat minimal (no focus, no flash). Padahal itu adalah fitur andalan Nokia N95 gw dan karena fitur itu gw sangat susah melepas Nokia N95 gw.

Bisa dibilang gw sedikit menyesal karena sudah menggantikan N95 gw dengan HP ini. Kualitas kamera dan daya tahan baterai N95 ini masih sangat susah gw lepaskan.

Leave a Reply