Review Pomade: Grease Day Pomade Medium Weekend

Peringatan

Apabila ditengah-tengah atau selesai membaca ada pertanyaan, silahkan buka post Pomade FAQ (klik sini) apabila ada pertanyaan karena pertanyaan yang paling sering ditanya sudah dijawab disana. Gw tidak akan menjawab pertanyaan yang sama atau yang jawabannya sudah ada. Be smart, read carefully!

Pendahuluan

Grease Day Pomade adalah sebuah brand yang baru di launching beberapa bulan lalu. Pomade ini di homebrew oleh Ardi Tanura, seorang mahasiswa yang berdomisili di Jakarta. Gw sempat bertemu dengan brewernya langsung pada sebuah acara kumpul bersama dan kebetulan kita masih seregional jadi lumayan gampang bertemu. Pada kesempatan kali ini, gw akan mereview Grease Day Pomade  medium yang bernama Medium Weekend.

Grease Day Pomade memilki 3 varian, Light Holiday, Medium Weekend, dan Heavy Day. Lalu dari ketiga pomade tersebut memiliki 2 ukuran, yaitu 30 gram dan 100 gram. Skema penamaannya sangat unik dan jarang sekali ada homebrewer Indonesia yang mengeluarkan pomade dengan 2 ukuran.

Penampilan

IMG_20140722_215010

Pomade ini merupakan penyegar mata. Grease Day Pomade menggunakan tempat yang unik yang bukan sama sekali kaleng, toples, ataupun tube plastik (yang sekarang masih jarang namun makin lama makin banyak). Pomade ini adalah satu-satunya yang gw tahu menggunakan pot plastik berwarna hitam. Bentuknya mirip sekali dengan pot bunga. Pomade ini hanya ditempel label pada tutup dan dasarnya, dan memang gw rasa hanya disitulah tempat yang memungkinkan untuk ditempeli label karena permukaannya tidak lurus rata.

Labelnya berbackground warna hijau dengan semua grafis dan tulisan berwarna hitam. Pada background, terdapat suatu motif yang gw masih tidak mengerti itu gambar apa, namun ia membantu agar penampilan labelnya tidak hambar. Lalu ada lingkaran yang terpotong menjadi 2 bagian dan didalam lingkaran itu terdapat tulisan “Hair Pomade” yang terbalik dan “Grease Day Pomade”. Ditengah lingkaran itu ada tulisan GDP yang di style dengan font yang futuristik dan di samping kiri kanannya ada tulisan Medium Weekend. Pada stiker dasar, terdapat tulisan komposisi yang hanya mencantumkan kategori bahan.

Saat gw buka tutupnya, gw melihat sebuah pomade yang berwarna kuning krem pucat yang agak bersinar.

Wangi

Pomade ini memiliki wangi sandalwood kata sang brewer. Wangi sandalwoodnya berbeda dengan sandalwood lilin seperti yang digunakan Lockhart’s Medium, bukan juga cendana keraton seperti Death Pomade Hellrider, atau bukan juga sandalwood incense seperti Santal Brilliantine. Gw tidak tahu ini sandalwood jenis apa, tapi gw sangat suka dengan wanginya. Wanginya sendiri sepertinya sudah merupakan campuran sebab tercium agak soft namun maskulin. Ini adalah salah satu pomade lokal yang wanginya gw suka.

Aplikasi

Saat dicolek, gw merasakan sebuah pomade medium yang waxy namun cukup empuk. Pomade ini mudah untuk dicolek dan diratakan namun tidak terlalu greasy/licin. Teksturnya waxy, empuk, dan tidak pecah saat diratakan. Saat gw aplikasikan ke rambut, gw sudah menduga bahwa kilaunya akan biasa saja. Sebab, memang pada saat pencolekan dan perataan pomade ini terasa waxy, bukanlah medium yang greasy.

IMG_20140722_070815

IMG_20140722_070826

Gw gunakan 3 colek, lalu mulai menyisir. Gw tidak merasakan adanya perlawanan yang berat, cukup mudah untuk disisir dan hasil sisir yang didapat lumayan bagus dengan pomade ini. Sayangnya, anda dapat melihat pada bagian tengah sedikit kurang rapat dan bagian yang blending poni dengan rambut tengah agak terpisah, agak susah untuk menempel. Ketinggian yang gw dapatkan sedang namun untuk bagian yang agak di kanan agak susah untuk naik.  Rambut samping karena ada kesalahan potong, akhirnya ada lagi bagian-bagian pendek dekat kuping yang tidak bisa tunduk dengan pomade ini. Nampaknya gw gunakan pomade ini terlalu sedikit. Biasanya gw akan menambah sedikit pomade dan menyisir ulang. Namun gw sedang agak telat bangun jadi gw tidak bisa menyisir lama-lama. Biarkan saja gw sisir ulang di kantor.

Sesampainya di kantor, gw sisir ulang rambut gw. Kali ini untuk bagian samping gw akan arahkan ke bawah saja karena tidak bisa di slick back juga dengan sempurna, harus menunggu panjang lagi :\'( Hasilnya yang gw dapatkan malah lebih bagus dibanding hasil sisir pertama kecuali dalam hal ketinggian. Dibantu dengan sedikit air, hasil sisiran yang gw dapatkan lebih rapi dan rapat, rambut samping dapat tunduk kebawah dengan baik serta poni dapat gw sisir dengan ketinggian konservatif yang bentuknya cukup membulat dan bagus. Kilaunya pada saat ini sudah menjadi natural dan holdnya bertahan seharian.

IMG_20140722_153340

Sesampainya dirumah, gw keramas dan saat keramas gw merasakan build-upnya sangat sedikit. Ajaibnya, saat gw keringkan rambut gw dengan handuk, tiba-tiba terasa build-upnya muncul. Hasil sisiran yang gw dapatkan dengan build-upnya sangat bagus untuk penataan dirumah. Pada gambar diatas, gw tambahkan sedikit hair tonic agar tidak terlalu waxy.
IMG_20140723_071923

IMG_20140723_071929

Keesokan harinya, gw gunakan 3 colek lagi dengan build-up yang sudah ada karena gw pikir pada hari kemarinnya gw gunakan terlalu sedikit. Pada hari ini gw mencoba untuk membentuk poni gw lebih bagus dari sebelumnya. Gw yakin power yang dimiliki pomade ini mencukupi untuk membuat hasil sisiran yang bagus. Agak tricky rupanya, rambut gw agak susah diatur bagian poni, kelihatannya kali ini gw menggunakan terlalu banyak sehingga rambut gw jadi agak susah diatur. Hasilnya adalah seperti ini bentuknya agak aneh, tidak lama berikutnya gw sisir ulang agar menjadi contour yang berprofile medium. Namun gw sendiri juga heran mengapa gw membuang-buang waktu menyisir karena tidak lama lagi akan hancur ditimpa helm karena gw harus berangkat kerja :/

IMG_20140723_115749

Sesampainya di kantor, gw mendapatkan hasil sisir ulang yang bagus. Foto ini diambil setelah jam makan siang, bisa dilihat rambut gw bisa bertahan sampai siang, dan tepatnya sampai gw pulang kerja. Kerapatan dan bentuknya bagus, sayangnya bagian samping gw yang salah dicukur terlihat sangat kaku. Gw coba slick kebelakang namun tidak bisa karena pomadenya sudah tidak memiliki hold dan kelengketan yang cukup untuk membuat rambut-rambut samping gw yang pendek untuk tunduk, namun saat disisir kebawah terlalu waxy juga sehingga kaku. Rambut samping gw sedang rewel-rewelnya sehingga untuk beberapa review kedepan rambut samping gw akan benar-benar menguji karakteristik pomade sebab rambut panjang jelas lebih mudah untuk diatur.
IMG_20140724_070032

IMG_20140724_070040

Pada hari kedua gw setelah keramas, masih merasakan build-up yang cukup untuk menata dengan sangat baik. Sehingga keesokan paginya gw coba hanya menambah 2 colek saja dan cukup mengejutkan karena semula gw kira tidak akan berhasil, namun hasil sisiran yang gw dapatkan malahan lebih bagus. Gw dapat mengontrol rambut gw lebih baik sehingga hasilnya bisa lebih bagus bentuknya seperti yang anda dapat lihat di gambar. Ketinggian yang gw dapat cukup tinggi dan bentuknya bagus, hasilnya pun bersih, dan tidak banyak split namun sayangnya tetap tidak bekerja dengan terlalu baik untuk rambut samping gw yang masih pendek :(

Pada saat sampai kantor, gw pun masih bisa mendapatkan hasil yang bagus seperti hari-hari sebelumnya. Sehingga gw sudah tahu trik menggunakan pomade ini bagi diri gw sendiri, yaitu jangan serakah. Ambil seperlunya dan ulangi kalau kurang.

Penutup

Gw suka pomade ini karena ia berbeda daripada yang lain. Unik dalam segi pemilihan wangi serta design dan kemasan. Gw sangat suka wanginya. Sedangkan performanya sendiri, gw bisa bilang cukup bagus namun bukan untuk gw. Kedepannya gw akan campurkan dengan pomade light atau medium lain yang greasy agar gw mendapatkan slickness dan shine yang gw cari dari sebuah pomade medium. Gw yakin pasti banyak orang lain yang cocok dengan pomade ini, sebab apa yang tidak bekerja dengan gw (seperti pomade super waxy), nyatanya diburu orang-orang lain. Gw tetap menyarankan anda untuk mencoba sendiri pomade ini. Plus, design dan konsepnya yang menarik akan menjadi pemanis dalam koleksi anda.

Categories: Pomade

11 Comments

Leave a Reply to adrio Cancel reply