Review Pomade: Suit ‘n Tie Light

Peringatan

Apabila ditengah-tengah atau selesai membaca ada pertanyaan, silahkan buka post Pomade FAQ (klik sini) apabila ada pertanyaan karena pertanyaan yang paling sering ditanya sudah dijawab disana. Gw tidak akan menjawab pertanyaan yang sama atau yang jawabannya sudah ada. Be smart, read carefully!

Pendahuluan

Ditengah gempuran pomade-pomade baru yang sedang membanjiri pasar lokal, salah satunya berhasil mampir ketempat gw. Pomade lokal baru yang akan gw review kali ini adalah Suit ‘n Tie Pomade. Pomade homebrew ini berasal dari kota Tangerang dan di brew oleh Mas Yusron Azhary.

Pomade ini memiliki 2 varian, yaitu Light serta Heavy. Ada satu lagi varian limited edition dengan wangi khusus namun gw tidak tahu sampai kapan ketersediaannya, anda mungkin boleh mulai mengecheck Google apabila anda ingin hunting pomade lokal langka ;) Nah, yang gw akan coba sekarang adalah varian yang light.

Penampilan

Pomade ini dikemas dalam kaleng lokal berwarna gold. Namun kaleng ini tidak seperti kaleng lokal biasanya. Finishingnya agak beda serta tutupnya lebih pendek. Namun secara styling dan bentuk semuanya sama seperti kaleng lokal yang biasa kita temukan pada pomade lokal.

Minimalis dan elegan. Itulah yang gw lihat dari penampilan label tutup. Tanpa tulisan apapun, hanyalah sebuah gambar potongan jas warna hitam, kemeja putih, dengan dasi warna hitam. Kebetulan ini adalah pilihan warna gw apabila gw sedang ada di acara resmi. Yes, anda akan melihat gw memakai jas hitam, kemeja putih, dan dasi hitam apabila gw sedang di acara yang appropriate untuk mengenakan jas. Lalu ada background warna merah kecoklatan disampingnya dan lingkaran luarnya ter-stroke warna putih.

Pada label bodi, terdapat indikator hold, gw mendapatkan yang light. Lalu ada tulisan “Suit ‘n Tie” dengan tulisan cursive. Lalu tertera juga scent pomade ini, yaitu Root Beer yang digambarkan dengan sebuah gelas bir dengan foam yang keluar. Slogan pomade ini adalah “It Created to the Ultimate Luxury” yang tertera pada label bodi juga. Lalu sisanya adalah komposisi serta detail kontek.

Saat gw buka tutupnya, gw melihat ada sebuah pomade yang berwarna kuning dan agak mengkilat.

Wangi

Tercium dengan sangat jelas bahwa pomade ini adalah wangi root beer. Lagipula, anda tidak usah menebak-nebak karena wanginya tertera di label bodi. Wanginya tidak menyengat tapi tercium jelas wangi di rambut gw dan bertahan seharian penuh, bahkan tidak hilang setelah gw keramas. Wanginya membuat gw ingin minum root beer di hari yang panas. Hati-hatilah yang sedang puasa, hahaha.

Aplikasi

Saat pertama mencolek pomade ini, ternyata permukaannya cukup padat. Namun saat anda sudah menembus lapisan permukaan, teksturnya berubah menjadi jauh lebih empuk. Gw coba ratakan di tangan dan pomade ini menjadi sangat encer. Namun, ada gumpalan-gumpalan yang harus anda ratakan dahulu karena perataannya tidak terlalu mulus.

Gumpalan-gumpalan seperti ini tidak menjadi masalah dengan pomade ini karena masih sangat mudah diratakan; digosok di telapak tangan saja akan lumer. Namun mereka akan menjadi masalah besar dalam pomade-pomade yang lebih berat, seperti Lockhart’s Medium (gw dengar formulanya sudah di revisi). Teksturnya mengingatkan gw dengan Slick Boy Romansa Sopir Truk dan Rivon Pomade. Namun pomade ini terasa lebih licin dan lebih light dibanding Slick Boy dan Rivon.

IMG_20140708_065658 IMG_20140708_065708

Hasil yang gw dapatkan bagus untuk seukuran pomade light. Karena gw akan melepas pasang helm pada hari pertama, gw memakai agak banyak, yaitu 4 colek. Hasilnya dapat anda lihat sendiri. Kilaunya mantap, serta rapi pada keseluruhan. Rambut samping dapat di slick kebelakang dengan bagus dan gw mendapatkan ketinggian yang bagus. Pomade ini tidak memberatkan rambut gw tapi tetap dapat menahan rambut gw. Aneh tapi nyata.

Setelah terkena helm pomade ini juga tetap memberikan hasil yang bagus. Seharian di kantor rambut gw tetap bagus rapi meski rambut samping tidak se-slick awal pemakaian. Namun tidak berantakan sama sekali dan tetap di tempatnya. Poni berketinggian konservatif tapi memiliki bentuk yang bagus. Mulai siang hari, rambut samping gw yang bagian bawah sudah tidak bisa di slick lagi, sehingga gw harus menyisirnya kebawah agar tetap rapi. Sedangkan pada bagian rambut lain tidak berubah sama sekali. Well done!

Yang menjadi kejutan adalah, saat gw melepas helm kedua kali untuk pergi ke acara kantor, rambut gw tetap dapat gw sisir dengan hasil yang bagus. Rambut gw terasa sangat ringan dan licin. Kilau dan wanginya pun masih bertahan sampai sekarang meski tidak seperti awal pemakaian. Ketinggian yang gw dapatkan adalah konservatif namun bentuknya masih bagus. After all, ini adalah pomade light. Masih bisa bertahan seperti ini saja gw sudah sangat senang.

Malam hari setelah keramas dan memakai conditioner, pomade ini hilang secara keseluruhan dari rambut gw, tapi wanginya tetap bertahan.

Begitu pula pada hari esoknya. Gw menggunakan dengan jumlah yang sama sekitar 4 colek dan hasil yang gw dapatkan kurang lebih sama. Rasanya tidak ada perubahan pada hari kedua ini. Maka gw coba sesuatu yang lain. Pada hari ketiga, gw gunakan dengan campuran 3 colek pomade ini dan 1 colek pomade heavy. Hasilnya lebih bagus. Gw masih mendapatkan kilau dan kemudahan menyisir yang diberikan pomade ini sementara holdnya bertambah. Namun rasanya gw kurang banyak menggunakan pomade heavy dalam campurannya, sehingga setelah melepas helm holdnya menjadi seperti light-medium, namun rambut gw bertahan seharian penuh.

Gw tidak akan lanjutkan reviewnya karena dengan cara pemakaian gw sehari-hari, pomade ini langsung hilang total saat gw selesai keramas. Sedangkan pemakaian di hari berikutnya tidak memberikan hasil yang berbeda.

Penutup

Gw suka dengan pomade light yang satu ini. Pada pengujian gw, gw bisa mendapatkan hasil yang baik dan hold yang cukup buat gw meskipun awalnya gw agak kurang banyak berharap karena konsistensinya yang sangat encer (gw takut pada tengah hari gw akan sibuk merapikan rambut gw setiap beberapa waktu). Wanginya itu relatif, namun gw rasa wangi Root Beer ini akan memenangkan banyak hati para penggemar pomade. Segar dan refreshing tapi sedikit too much buat gw karena tidak hilang setelah keramas. Namun dari segi kualitas wangi, gw acungkan jempol karena wanginya sungguh identik dengan root beer.

Di sisi lain, gw juga suka kilau yang diberikan oleh pomade ini. Pomade ini dapat dihilangkan dalam sekali keramas (dengan shampoo tentunya) sehingga tidak ada build-upnya. Gw memilih pomade yang ada build-upnya untuk sehari-hari karena setelah gw pulang kerja dan mandi, gw membutuhkan build-up untuk menyisir rambut saat bekerja memproduksi pomade, kalau tidak rambut gw akan kemana-mana.

Gw bisa melihat diri gw menggunakan pomade light ini untuk hari-hari mendatang. Kemungkinan besar akan gw gunakan setiap hari Jumat atau Kamis sekalian di saat gw ingin degrease rambut gw.

Categories: Pomade

5 Comments

Leave a Reply to ivantoar Cancel reply