Review Logitech MX518

Sungguh disayangkan Razer Diamondback 3G gw tiba-tiba saja rusak dan karena kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk dipakai, maka gw carikan pengganti untuknya siang ini si Shim Lim Square, semacem Mall Mangga 2 versi Singapore.

Dengan budget yang sangat ketat, rasanya sudah tidak logis lagi kalo gw beli Razer, menghitung uang yang gw pake ini untuk bertahan hidup sehari-hari, gw menemukan mouse yang sesuai budget gw, yaitu Logitech MX518 yang umumnya dibanderol seharga S$ 52, namun gw berhasil membawa pulang mouse ini dengan S$38 (sekitar 270 ribu rupiah kira-kira). Kalau tanya kenapa harga murah, gw jawab kemungkinan karena ini adalah barang lama, gw sendiri melihat bahwa mouse ini ada yang sudah pakai dari 5 tahun lalu sejak mouse ini masih berkecepatan 1600 dpi.

Gw mulai buka packagenya, tidak se-WAH Razer yang menggunakan kotak hitam keren dengan desainnya yang serba hijau. Kotaknya biasa saja, simpel seperti mouse Logitech standar, namun disertakan CD driver saja yang sekarang sudah tidak terpakai, maklum mouse lama, drivernya hanya support sampai Vista, makanya gw harus download lagi driver via web logitech.

Package contents

My new Logitech MX518 with Steelseries QCK.

Mouse ini ditujukan untuk orang yang bukan kidal, tombol ekstra mouse semuanya terletak di bagian kiri, serta lekuk badannya pun juga disesuaikan dengan grip tangan kanan, tidak seperti Razer lama gw yang ambidextrous. Lekukan di bodi samping kiri mouse ini membuat jempol tangan kanan bisa nyaman diletakkan. Selebihnya, mouse ini menggunakan optical sensor dengan kecepatan 1800 dpi. Saat gw gunakan mouse ini, gw masih harus menyesuaikan lagi dengan bentuk mousenya yang lebih gemuk daripada Razer gw ataupun mouse standar. By the way kalo anda melihat mouse gw seperti penyok atau ada bercak hitam, itu memang desainnya, memang rada aneh tapi kalo lagi main juga tidak akan diperdulikan.

Lekukan di bagian kiri membuat jempol tangan kanan lebih nyaman

Dengan software yang disertakan kita bisa menyeting mouse ini seperti perubahan fungsi tombol, macro, scrolling speed, serta preset mode untuk sensitivity changer. Sayangnya sensitivity changer yang disertakan pada mouse ini bukanlah fine tuning 20 stage seperti yang disediakan Razer, namun harus di setting sendiri lewat 4 stage yang bisa di program. Misalnya saat normal gw menggunakan 1800 dpi, gw teken tombol (-) sensitivity akan turun ke 1600, tekan lagi turun ke 800 dan tekan lagi turun ke 400, vice versa.

Gw percaya Logitech memiliki build quality yang baik. Bahan mouse ini bukan dari karet lagi seperti Razer Diamondback 3G gw, namun dari plastik yang tahan bila digesek, logo Logitech di emboss sehingga juga tidak akan hilang dengan gesekan. Teflon surface dilaporkan bertahan hingga 250 kilometer geseran (berapa lama ya??), dan mouse ini celahnya rapat, gw rasa tidak akan rentan dengan kotoran seperti Razer Diamondback 3G gw yang lama.

Sayang sekali mouse ini kurang cocok buat gw karena terlalu besar buat gw. Mouse ini cocoknya untuk orang yang suka menggunakan grip Palm, sementara gw lebih prefer memegang mouse gw dengan style Claw atau Fingertip. Read about Palm grip, claw grip, and fingertip grip here http://www2.razerzone.com/MouseGuide/html/advantages.php

Tags:

Leave a Reply