Oh Indonesiaku…

Hari ini, sehabis gw makan siang bersama 2 teman gw, Jo dan Ujang, gw kembali kerumah Ujang untuk nongkrong dirumahnya. Sampai depan rumah ujang, kita melihat sesuatu yang tidak biasa. Sebuah mobil Toyota Yaris milih instansi pelatihan mobil terbuka pintu bagian pengendara dan ada 2 anak muda sedang berteriak, mereka kelihatan sangat marah.

Tidak lama, 2 anak muda itu mulai memukul sang pengemudi. Seorang hansip mulai melerai pertikaian mereka namun si hansip seperti tak berdaya, 2 anak muda itu terlalu “marah” untuk dilerai. Kedua anak muda membabi buta menonjok sang pengendara dan membentak menyuruh sang pengendara untuk keluar dari mobil.

Setelah kerumunan mulai ramai, mereka bisa dilerai dan anak muda itu di ungsikan entah kemana. Si pengendara sudah berlumuran darah di muka dan si hansip yang melerai bajunya kotor berceceran darah sang pengendara karena ia mencoba melerai. Untungnya ia tidak terpukul.

Satu gambaran keadaan di Indonesia. Dimana seseorang mengutamakan emosi dibanding akal sehat. Kita tidak habis pikir, apa alasan sang anak muda untuk memukul habis-habisan sang pengendara mobil yang nyatanya SEDANG BELAJAR menyetir. Apa harga kerusakan harta benda dapat digantikan dengan nyawa? Sepertinya mereka bisa berdamai dan menggantikan kerusakan yang ada bukannya merusak apa yang tidak perlu (dalam konteks ini: muka sang pengendara mobil).

Memang susah untuk maju apabila yang kita miliki adalah orang-orang yang bersekolah namun tidak terdidik, orang-orang yang punya jabatan tapi tidak pantas untuk menjabat dan yang paling parah adalah orang-orang yang kurang berkecukupan namun menjadikan alasan itu untuk berbuat sesuka mereka.

Bicaralah sesuka kalian. Gw tidak akan termakan dan simpatik sampai gw sendiri melihat buktinya.

Categories: Life

Leave a Reply